217. Negosiasi? Matamu!

1035 Kata

Rambutnya agak keriting, tubuhnya tinggi namun perutnya agak besar. Kulitnya kekuningan dan wajahnya sekilas mirip Byakta. Hanya saja rambut dari Byakta lurus dan panjang, lalu sering terikat. Sementara Purnomo, justru berpenampilan lebih tua dari mereka dengan kepala setengah botaknya. Dengan kemiripan yang minim dari wajah mereka, Rudi bahkan tak bisa membedakannya. Pria bernama Banyu itu pun turun. Dia menemui Rudi dan di tangannya ada sebotol anggur. Melihat pistol yang ditodong oleh Rudi, dia mengangkat kedua tangannya termasuk botol anggur di tangan kirinya. “Tak perlu dengan senjata, ini bisa kita negosiasi, yuk, nikmati anggur terlebih dahulu.” Berusaha tak terpengaruh, Rudi tetap menodongkan pistolnya. Baginya, tak ada negosiasi pada orang yang sudah melakukan percobaan pembunu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN