Setengah hari ini, aku hanya lesu karena keinginan PDKT dengan mertua harus gagal total semuanya. Sejak pagi, Nona Selvy sudah datang ke rumah. Dia selalu mengekor ke manapun Nyonya Erisha pergi. Aku menawarkan teh pada Nyonya Erisha, dia ikutan ingin menawarkan teh matcha. Aku jelas kalah, karena Nyonya Erisha amat sangat mengutamakan calon menantunya. Aku menawarkan pijitan karena Nyonya Erisha menyukai hasil kerjaku kemarin. Lagi-lagi, Nona Selvy yang mengambil alih. Katanya belajar mengurus mertua. Saat aku akan keluar dari kamar Nyonya Erisha, Nona Selvy sempat berbisik padaku, "Jangan khawatir. Anggap saja pelayanan terakhir aku sama Tante Erisha." "Aamiin." Aku tersenyum tipis, keluar kamar Nyonya Erisha. Tepat di injakan tangga terakhir, Nona Chayra datang dengan berlari ce