Shelo melambaikan tangannya dan segera masuk kedalam kantor managementnya. Banyak tatapan mencemooh saat mereka menatap Shelo, namun Shelo sengaja mengacuhkan mereka dan melangkahkan kakinya dengan percayada diri. Shelo melihat salah satu sahabatnya dan tersenyum lalu mendekatinya dan memanggilnya. Weni teman yang dulu sangat ia andalakan dan Weni selalu menjadi pendengar yang baik ketika ia menceritakan tentang masalah yang sedang ia hadapi.
"Wen..." teriak Shelo.
Weni menatap Shelo dengan wajah tak bersahabatnya. "Masih hidup lo? Hebat ya...tindakan lo membuat perusahaan harus mengganti denda kontrak. Tapi gue harus berterima kasih dengan lo memutuskan rehab dan membuat management panik lo membuat karir gue menanjak karena menggantikan lo!" Ucap weni sinis.
"Wen, aku senang jika kau berhasil" ucap Shelo tulus.
"Senang? Seorang Shelo yang sombong senang karena keberhasilan gue hahahaha....gue terharu!" ejek Weni membuat kemarahan Shelo memuncak.
Sabar....sabar untuk saat ini dan seterusnya wanita dihadapanmu ini bukan lagi sahabatmu yang dulu.
"Makasih karena pernah menjadi sahabatku!" Ucap Shelo meninggalkan Weni yang menatapnya penuh kebencian.
Shelo memasuki lift dan segera menuju kantor pimpinan management. Ia mengetuk pintu dan suara memerintahkanya masuk membuatnya segera masuk. Ia melihat pemandangan menjijikan yanf saat ini ada dihadapannya. Josh sedang berciuman dengan salah satu model yang merupakan rekan kerjanya.
"Waw...kejutan model pecandu akhirnya pulang" ucap Josh memandang Shelo dengan tatapan laparnya. Tentu saja tatapan Josh membuat Shelo muak. Shelo dengan angkuh melangkahkan kakinya dan duduk berhadapan dengan Josh dan Deli seorang model berdarah campuran Indonesia Inggris.
"Hai Shel..." ucap Deli sinis.
Melihat sikap keduanya yang tidak ramah padanya membuat Shelo menatap keduanya dengan sinis. Shelo melipat kedua tangannya dan menunjukan wajah angkuhnya. “Aku ingin menyelesaikan masalah kita” ucap Shelo.
“Aku merasa kita tidak punya masalah apaun, jadi ada apa kau kemari?" Tanya Josh.
"Aku mau mengambil sisa uangku dan menanyakan masalah kontrakku" jelas Shelo.
"Uangmu? Hahahaha...kau pikir setelah kau melanggar kesepakatan, kau masih mengangap itu uangmu?" Ucap josh dengan senyum mirisnya.
"Josh aku sudah membayar denda kerjasama itu dengan uang tabunganku sendiri dan bukan uang yang ada ditanganmu. Uang itu 5 kontrak kerjasama yang telah aku selesaikan 3 tahun yang lalu. Dan kau meminjanya untuk membangun kantor ini. 500 juta Josh dan itu tidak sedikit!" ucap Shelo.
"Mana buktinya jika aku berhutang padamu?" Tanya Josh.
"Kau..." Shelo mengepalkan kedua tangannya.
"Kontrakmu sudah habis dan kau aku depak dari manajemenku. Aku tidak butu pecandu sepertimu!" Josh memandang Shelo dengan tatapan merendahkan.
"Josh, aku bekerja denganmu selama 5 tahun, inikah perlakuanmu padaku? Kembalikan uangku!" Teriak Shelo.
"Hahahaha...tidak bisa nona cantik, jika kau ingin aku mengembalikan uangmu, jual tubuhmu kepada bos besar dan kepadaku tentunya. Kami akan menyumbangkan masing-masing 250 juta untuk hari pensiunmu" ucap Josh.
Shelo menahan air matanya. Jika saja keluarga Dirgantara tidak membantunya mungkin Shelo akan mendekam dipenjara karena pelanggaran kontrak. Ini memang ulahnya, Shelo ditemukan Anita over dosis di kontrakannya. Anita membawa shelo ke rumah sakit dan membujuk shelo untuk melakukan rehab. Anita dan Davi yang sebenarnya membayarkan seluruh pelanggaran kontrak yang dilakukan Shelo.
Uang ditabungannya hanya sedikit dan tidak bisa menutupi setengah pelanggaran kontrak itu. Tadinya Shelo mengharapkan menejernya untuk membantunya dengan memberikan uang yang manajernya pinjam, namun sang manajer tidak pernah datang. Josh tidak mau mengembalikan uang milik Shelo.
"Kau pikir perawan sepertiku akan menjual tubuhku hanya untuk uang 500 juta? Kau memang laki-laki b******k Josh pantas saja istrimu meninggalkanmu dan lebih memilih sahabatmu" ucapan Shelo membuat darah Josh mendidih.
Josh mendekati Shelo dan menamparnya. Plakkk... Shelo memegang pipinya yang terasa perih. Tanpa ia sadari air matanya menetes. Shelo menujuk wajah Josh dengan tatapan penuh emosi. "Aku yakin orang sepertiku akan lebih baik hidupnya dari pada kalian! Hahahaha...lihat saja kau dan kau akan menerima akibatnya!" Ucap Shelo menatap Josh dan Deli.
Shelo segera keluar dari ruangan Josh dan menabrak seorang lelaki yang hanya menggunakan baju kaos dan celana pendek. Shelo sama sekali tidak menyadari laki-laki itu adalah tuan berbulu yang merupakan tetangganya. Shelo menundukkan kepalanya dan berjalan sambil menatap gedung yang dulunya selalu ia kunjungi.
Selamat tinggal impianku. Dari sinilah aku mulai menapaki karir modelku...dan disini juga aku akan mengakhirinya. Ternyata mereka membuangku dengan mudahnya.
Aku ini korban dan kalian yang serakah aku yakin kalian akan menerima akibatnya. Hiks...hiks...
Pi, Mi Shelo lelah.....
Shelo menghapus air matanya dan melihat beberapa orang yang merupakan pejalan kaki menatapnya dengan pandangan tak percaya. Shelo pernah membintangi iklan shampo dan iklan sabun. Bukan hanya itu dia pernah 5 kali berperan di film yang menyedot banyak penonton walaupun perannya bukanlah peran utama.