Kania menutup telinganya menggunakan guling, dia benci sama manusia sejenis Alsen. Tidak berperasaan dan selalu menyakiti. Kania pikir hanya mulut dan sikapnya saja yang menjengkelkan, ternyata watak aslinya jauh lebih dari itu. Sosok yang menjadi panutan semua orang karena kecerdasan, kepemimpinan, kedewasaannya hilang dalam sekejap di mata Kania, tidak lebih dari pria b******k yang hanya memikirkan soal s**********n. Alsen rakus, dia memakan habis dirinya semalam, benar-benar seperti kesetanan. Tapi dia bisa apa? Menangis, atau menghancurkan semua barang-barangnya? Percuma, mahkotanya tidak akan pernah kembali lagi. Saat ketukan pintu kamar terdengar lagi, Kania mengumpat kesal. Air mata kembali menetes. Dia menutupi erat telinganya, menyangka jika yang sedang berada di luar sana itu Al