Setelah selesai Alsen mengusai dirinya, sampai puas dan tak terkendali. Kania memilih mengurung diri di kamar kedua orangtuanya--tepat berada di sebelah kamar Kania sendiri. Di dalam sana dia menangis hingga pagi tiba, membuat kepalanya terasa akan pecah. Ada banyak hal yang dia pikirkan, bagaimana keadaan orangtuanya di surga sana ketika mengetahui anaknya sudah kotor? Apa kata tetangga nanti ketika mengetahui ini juga? Bagaimana kalau hamil? Alsen memiliki seorang kekasih, bagaimana bisa menyakiti dan menenggelamkan Kania sampai ke titik yang benar-benar paling dasar hingga dia sulit untuk bangun lagi. Dia miskin, tidak memiliki orangtua, dan sekarang sesuatu yang paling berharga dalam dirinya pun sudah direnggut paksa oleh Alsen ... dia sungguh miskin semiskin-miskinnya. Tidak ada s