Reynal sengaja mengantar Kania ke rumah keluarga Alsen saat jam kerja, agar tidak ada Alsen di sana. Reynal ingin melihat bagaimana terkejutnya pria itu nanti ketika melihat kedua orangtuanya mengomel murka setelah mengetahui kenyataan anaknya yang selama ini sangat diagungkan banyak orang ternyata sudah melakukan kesalahan fatal. "Bang, kita beneran yakin ke sana?" Kania menoleh lagi kepada Reynal, pria itu nampak sedang fokus menyetir. Wajahnya tenang sekali, pembawaan dirinya juga seperti tidak akan terjadi sesuatu yang menggemparkan setelah ini. Berbeda sekali dengan Kania, wajahnya penuh rasa takut. Bahkan telapak tangan dan kakinya sudah dipenuhi oleh keringat dingin. Ada banyak hal yang dia pikirkan, dan semua berhasil membuatnya tidak siap melangkah. Kania takut dia dikatai tidak