Plak! Sebuah tamparan penuh rasa marah dan kecewa melayang keras pada permukaan pipi Alsen. Tangan Arabelle bergetar, tangis tak kuasa dia bendung. Tidak menyangka Alsen bisa melakukan hal itu kepada gadis polos seperti Kania. Dia masih terlalu kecil untuk kebrengsekan itu, tidak seharusnya ini terjadi. Arabelle selalu menasehatinya kedua putranya agar bisa berhati-hati membatasi diri. Selama ini Alsen tidak pernah mengecewakannya, tapi hari ini? Ketika Alsen datang, Elvano dan Arabelle sudah menyambutnya dengan tatapan bersedih, Alsen langsung menundukkan kepala--merasa bahwa dirinya bersalah. Alsen bersujud di hadapan Arabelle juga Elvano, menangis karena telah berhasil menghancurkan perasaan keduanya. Elvano diam saja tidak melakukan pergerakan apa pun, lidahnya kelu untuk menerima