"Kalian bisa main nggak sih?" Semua anggota tim futsal junior langsung menundukkan kepala secara serentak saat ketua ekskul mereka melontarkan pertanyaan itu. Tidak ada yang berani menatap wajah senior yang paling mereka hormati di ekskul tersebut. Terlebih lagi ekspresinya terlihat dingin menakutkan dan dengan ekspresi itu, ia menatap mereka satu per satu. Dan jika tatapan bisa membunuh, maka tatapan itu bisa dikategorikan dalam tatapan mematikan. "Disikat 4-0, nggak malu?!" Satu pertanyaan lagi dengan nada bicara meninggi, membuat mereka semua meringis. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Regan, sang ketua ekskul futsal. Adik-adik kelasnya itu terlalu takut padanya. "Udah dibilang kalo main tuh yang kompak! Jangan individual, mau menang sendiri! Kalian itu tim, inget nggak si