Bab 22 Difitnah

1341 Kata

Wajah Hanna menjadi muram. Apa lagi yang Sheila rencanakan? Hanna melangkah ke meja kerjanya dengan acuh tak acuh. Dia sudah bisa memprediksi apa maksud Sheila dengan menciptakan kegaduhan ini. Perempuan itu belum pulang rupanya. Dan sepertinya insiden kopi pahit tadi semakin memicu kemarahan dan dendamnya pada Hanna. Ah! Hanna tidak peduli. Tapi dia melihat wajah rekan-rekan kerjanya yang kesal karena jam pulang mereka tertunda. “Di kantor ini ada pencuri kecil rupanya.” Sheila menatap semua orang dengan tajam. “Siapa yang berani melakukan ini? Sebelumnya kantor kita aman-aman saja.” Seorang karyawan berkomentar marah. “Tutup semua akses keluar. Kita harus menangkap pencuri itu.” Sheila memberi perintah, yang langsung dituruti oleh satpam. Hanna memutar matanya. Dia sudah terbiasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN