Theo menghilang. Ketika Ryu sampai di apartemen Theo dan masuk tanpa izin, matanya tidak mendapati lelaki itu di sana. Bahkan di tempat kerjanya pun Theo tidak tampak. Ia benar-benar menghilang. Lelaki itu tidak muncul lagi dimana pun. Apartemennya kosong. Beberapa tempat terlihat berdebu, tampak kalau tidak pernah dihuni. "Temukan dia!" Ryu berkata tajam. Rahangnya mengeras. Hatinya kacau. Emosi dan murka menguar dari atas kepalanya. Ia marah pada dirinya sendiri. Mengapa ia tidak bisa mengikat lelaki itu? Padahal hanya dengan satu kalimat saja, dia bisa membunuh banyak orang. Tetapi sekarang semuanya berbeda. Ryu jadi sangat sensitif dan juga melankolis. Hanya karena Theo menghindar dan akhirnya menghilang, lelaki itu jadi kacau begini. Apalagi kalau sampai Theo benar-bena