Air dan Mata

1717 Kata

“Aku mau jajan cilok dulu.” “Dimana?” tanya Angkasa dengan kening berkerut. “Di bawah itu, keliatan dari sini kok.” Memastikan dulu apakah benar. Ada tukang jajanan diluar gerbang Universitas, lumayan jauh juga. Hendak menyuruh anak buahnya, tapi mereka sedang sibuk sendiri. Bintang tahu apa niat sang suami, jadi dia segera mengambil jaketnya, “Gak usah nyuruh orang, aku bisa sendiri kok.” “Uangnya ada?” “Si Mang bisa pake Qris nggak ya?” “Gak bisa.” angkasa segera memeriksa dompetnya, tapi dia juga belum menggesek uang tunai. “Cik, pinjem 100.” “Kok gue ngerasa ada makhluk halus ya? Gue mau ke kamar mandi dulu.” “Serius, pinjem dulu 100.” “Balikin ya,” ucap Cika mengambilnya dari dompet. “Lagi rame di t****k kalau yang pinjem duit 100 gak pernah dibalikin.” “Yaudah pinjem 200.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN