Arus yang membawa

1809 Kata

Saat Bintang hendak keluar dari mobil, tangannya ditahan oleh Angkasa. Salah satu pipinya dirangkup ketika Bintang menoleh, itu tamparan bekas Ibunya Winda sebelumnya. Tadinya Bintang tidak mau membahas ini, tapi sepertinya dia memiliki kesempatan. “Darimana Tante tahu hubungan kita?” “Mama satu kontak, jadi dia lihat status Mama tadi pagi.” Bintang menepis pelan tangan Angkasa untuk mengambil ponselnya dan memeriksa. Angkasa kembali menempelkan tangannya pada pipi Bintang yang terkejut melihat status sang Mama pagi ini. Mereka berdua yang sedang tidur sambil berpelukan. “Lalu gimana kalau Winda tau?” tanya Bintang dengan bibir bergetar, sahabatnya sedang sekarat. “Dia lagi sakit, aku belum siap kalau dia tahu kenyataan ini, Bang.” “Itu sebabnya perlu waktu buat mundur dari dia secara p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN