BAB 25 Penyesalan Tiada Akhir

1484 Kata

Setelah bertemu dengan sahabat wanitanya siang tadi Brian memilih untuk menenangkan diri sejenak dengan pergi ke pantai. Walau udara terasa panas saat siang hari tapi semilir angin yang berhembus mampu memberinya sedikit ketenangan. Namun itu tak berlangsung lama karena bisa dia lihat sang kakak menghampiri saat dirinya tengah memasukkan mobil ke dalam garasi. Untuk apa lagi Nathan menghampirinya jika tidak untuk mengajaknya berdebat? “Lo harus tanggung jawab, Bri,” ucap Nathan tanpa basa basi. Benar saja dugaan Brian. Pria itu selalu saja mencampuri urusannya. “Apa si gue nggak ngerti,” elak Brian mencoba abai walau dadanya bergemuruh hebat. Dari mana kakak jahanamnya itu tahu masalah yang dia hadapi sekarang? “Nggak usah pura-pura bego! Gue udah tahu semua.” Nathan menyodorkan ponsel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN