"Jangan pernah sentuh aku. Aku bukan Haikal yang gampang kamu perdaya! Silakan kamu bebas berbuat apa yang kamu suka tanpa melibatkan aku!" desis Haikal. Lalu dia melangkah cepat ke luar rumah. Bianca tatap kepergian anaknya dengan perasaan bercampur aduk. Bingung, kesal, marah, malu. Ini pertama kali dia dan Haikal bertengkar. Haikal tidak pernah semarah itu. Bianca sempat melirik ke arah dua motor kesayangan putranya yang terparkir di atas teras. Barulah dia sadari bahwa Haikal diselimuti amarah yang cukup tinggi terhadap dirinya. Bianca memasuki rumahnya kembali sambil meraih ponselnya. Dia ingin menghubungi Raymond. Namun baru saja terdengar nada sambung di telinganya, suara kegaduhan dari luar rumahnya mengusik pikirannya. Ada dua mobil besar memasuki pekarangan rumahnya. Bukan m