"Buat apa malu, Kal. Mama lu tuh perempuan kuat. Cantik lagi. Lu bayangin aja dia sudah lama menjanda dan nggak pernah macam-macam. Dia bekerja siang malam demi lu. Dia bahkan mau menikah dengan Raymond, cara terhormat agar terhindar dari fitnah. Kalo dia mau main-main dan bersenang-senang, mana mau dia menikah. Dia bisa saja memanfaatkan Raymond. Ada banyak laki-laki yang lebih lebih baik dari Raymond yang ngejar-ngejar Mama lu. Itu kan berarti kebahagiaan Mama lu tuh emang di diri Raymond. Dan lu nggak bisa mengelak dari itu," tutur Irfan menasihati. Haikal terdiam mendengar kata-kata Irfan. Lalu dia tatap tiga sahabatnya bergantian. "Kita bantu lu sampe lu dapat kampus di Melbourne," ucap Farel dengan tatapan hangatnya. Dia sangat tahu apa yang dirasakan Haikal sekarang. "Tenang. Gue