Jessica dan Nori terperangah hebat saat Raymond sempat mengecup lembut puncak kepala sang perempuan. Jessica dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan mengarahkannya ke pasangan itu. "Apa apaan lu, Jess," cegah Nori. Dia hampir menepis ponsel Jessica. Namun Jessica menahan ponselnya tetap terarah ke meja kasir. "Masa sih?" Nori masih saja menggumam tidak percaya. Dia usap-usap kacamatanya, ingin memperjelas penglihatannya. Jessica menghela sebal. Dia pegang kepalanya yang tertunduk. "Gue harus lapor Tante Anita," gumam Jessica tiba-tiba. "Jangan, Jess. Lu bikin masalah besar," ujar Nori mengingatkan. "Bodo. Raymond itu harapan keluarganya, Nori. Orangtua gue kenal dekat ma orangtua Raymond. Raymond pasti main api. Tante Anita nggak pernah bakalan mau anaknya berpasangan dengan perempu