"Resek lo, Jess!" seru Agnes sambil menyimpan tasnya dengan kasar di atas mejanya, yang bersampingan dengan meja Jesicca. "Kenapa?" ucap Jesicca, yang terlihat berpura-pura bodoh sambil memperhatikan ulasan cat kuku di jemari tangannya. "Tadi kenapa pintu liftnya ditutup! Gue mau ikut masuk juga!" ucap Agnes bersungut-sungut. "Oh...," jawaban mengesalkan yang Jesicca berikan dan baru akan bicara lagi, atasan mereka lewat dan membuat Agnes terpaksa duduk pada kursinya. Aaron pun lewat dan mengekor atasan mereka di belakang tubuhnya. Agnes langsung tersenyum semringah menatap Aaron yang sempat menoleh sekilas. Sementara Jessica menatap Agnes dengan kerutan yang banyak, pada dahinya. Yang hendak dilirik siapa, yang tersenyum kegirangan malah siapa. Di dalam ruangan Rainer. "Ron, nanti s