"Apa?? Apa yang kamu katakan?? Kenapa kamu bicara seperti itu??" ucap Aaron dengan kelopak mata yang terbuka lebar. Ia tidak menyangka, bila kata-kata itu akan keluar dari mulut wanita, yang sedang mengandung darah dagingnya. "Terus apa?? Kamu mengharapkan apa?? Aku tidak ingin hidup hanya dengan seorang asisten!! Apa kamu bisa menjamin hidupku?? Jadi, daripada bersusah payah, melakukan hal yang sia-sia. Kita lenyapkan saja. Beres kan??" Aaron membuka mulutnya dan ternganga. Ia tidak keberatan Jesicca mengatakan apapun tentang dirinya. Tapi apa Jesicca tidak memikirkan janin yang merupakan darah dagingnya juga. Bagaimana bila janinnya tahu dan mungkin juga bisa merasakan, bila ia tidaklah diinginkan oleh ibunya sendiri. "Awas! Gue malu pulang!!" pekik Jesicca lagi. "Ya sudah. Biar aku