“Aaaamiiin, Ma. Aaaamiiin Aaaamiiin Yarabbal Alamiiin... terima kasih ya, Ma. iya, Ma, wa’alaikumussalam... see you Ma...” ucap Syara sebelum Mama memutuskan sambungan teleponnya. Tanpa Syara ketahui jika kini diseberang sana, Mama sedang menagis sesengukan sebab rasa bersalah yang kini tengah mendera dirinya. Sedangkan kini Syara masih memandangi ponsel Reynald dengan wajah sumringahnya. Reynald yang melihat ekspressi haru penuh kebahagiaan Syara pun turut merasa bahagia. Dan ia semakin yakin memang Syara adalah seorang anak perempuan yang baik yang begitu menjunjung tinggi rasa hormatnya kepada kedua orangtua. Hingga kini mulai Syara kembalikan kepada Reynald ponselnya itu. Dengan perasaan yang cukup lega. Sebab kini ia semakin yakin akan menjalani operasinya penuh keyakinan juga kebera