Task!
Zhou Fan melihat satu mayat terjatuh. Tubuh sudah seperti kantung air yang begitu menyentuh tanah langsung berhamburan.
"Aura kehidupan mereka diserap sampai kering." Zhou Fan menyentuh mayat itu, tangan lainnya membekap hidung menahan nafas.
"Selain mayat-mayat ini, tidak ada yang lain. Kita harus pergi, ...." Belum selesai Zhou Fan berkata, Zhou Jim mencium sesuatu.
Tentu saja perubahan ekspresinya membuat Zhou Fan penasaran. "Ada apa? Apa yang terjadi?"
Zhou Jim memandang ke atas, lalu kembali pada Zhou Fan. "Tuan, ada yang datang."
Ada yang datang?
Kening Zhou Fan mengerut, tidak banyak bertanya langsung kembali ke atas.
Memang benar ... Satu pasukan telah mengepungnya tepat setelah naik ke permukaan.
"Manusia?!" geram pria dengan tiga tanduk di keningnya. Dia adalah Shi Jie, jendral iblis dengan tingkat kultivasi petarung dewa surga bintang lima.
"Jendral, apa yang harus kita lakukan terhadap mereka?" Pertanyaan keluar dari salah satu prajurit iblis. Mereka sudah siap dengan berbagai senjata di tangan masing-masing.
Zhou Fan bergeming memandang dengan kepala dingin. Ketenangannya membuat Shi Jie menggertakkan gigi. "Habisi mereka. Jangan sampai kabur."
Sekitar puluhan prajurit maju seraya menunjukkan senyum yang mengembangkan. Kepercayaan diri mereka sangat tinggi berpikir akan menang dengan mudah.
Namun, suatu yang buruk terjadi. Yang mereka kira keberuntungan adalah kemalangan.
Bukan hanya tidak bisa mengalahkan Zhou Fan dan Zhou Jim. Mereka bahkan tidak mampu mendekat dan tubuh terhempas ketika tangan mulai bergerak.
"A-apa yang terjadi?" Puluhan prajurit iblis dengan segera bangkit. Tapi ekspresi mereka masih terlihat bingung.
Cih!
Shi Jie merapatkan giginya dan tangan mengepal sempurna. "Kenapa kalian diam? Serang mereka!" Kali ini tidak dengan puluhan prajurit iblis, sekitar dua ratusan prajurit iblis menyerang Zhou Fan dan Zhou Jim.
"Dengan jumlah yang sangat banyak aku ingin lihat bagaimana kalian dapat bertahan." Shi Jie tidak percaya dengan apa yang terjadi sebelumnya. Berpikir semua itu hanya kebetulan dan ingin memastikannya.
Akan tetapi ratusan prajuritnya yang maju seperti menghantam sebuah dinding kokoh. Secara pasti mereka terpental dan jatuh terkapar.
Mata Shi Jie terbelalak lebar menyaksikan kejadian ini. Satu kali bisa dikatakan kebetulan. Tapi jika dua kali dan hasil tetap sama itu bukan kebetulan. Tapi memang kemampuannya.
"Sialan! Bagaimana bisa muncul orang kuat di sini?" Ratusan prajuritnya adalah petarung dewa, bisa dikatakan adalah elit dari pasukan ras iblis. Namun di hadapan pria berpakaian maroon, mereka tak lebih seperti kapas yang sangat mudah dihempaskan.
"Tombak iblis!" Shi Jie mulai mengeluarkan tombak. Meski lawan kali ini tidak lemah, ia tidak mungkin kalah. Tombak di tangannya bersinar merah, terdapat manik permata yang berwarna kuning cerah.
Zhou Fan meminta Zhou Jim hati-hati dengan tekanan aura milik Shi Jie. Dengan tingkat kekuatannya yang sekarang ia belum mampu untuk menahannya secara langsung.
"Tuan, ...." Zhou Jim sangat menyesal. Ia datang bukan untuk menonton. Ia ingin bertarung di samping sang tuan. Namun, semua ini terjadi karena basis kekuatannya tidak cukup.
Zhou Fan mengayunkan tangan dan bersama dengan itu bayangan hitam keluar dari cincin penyimpanannya.
Sling...
Pedang darah malam. Pedang berwarna hitam dengan pancaran cahaya merah darah yang pekat.
Shi Jie menyipitkan mata melihat pedang di tangan Zhou Fan. Selanjutnya ia mengeluarkan teknik serangan yang menjadi andalannya. "Tombak penghancur!"
Zhou Fan menarik sedikit tubuhnya mundur ke belakang, pedang darah malam terbentang menahan serangan.
Trank!
Duel pedang dan tombak menciptakan bunga api. Ledakan Qi juga tidak main-main sampai suara yang ditimbulkan memekakkan telinga.
"Aku pikir kau sangat kuat, ternyata aku yang terlalu banyak berpikir." Senyum di wajah Shi Jie semakin percaya diri.
Zhou Fan menaikkan sedikit sebelah alisnya, lalu memegang pedang darah malam dengan kedua tangan. "Jika kau ingin bermain cepat, aku juga tidak lagi menahannya."
Entah kenapa mendengar kalimat Zhou Fan, mata Shi Jie bertahap menyipit. Tapi ia tidak terlalu merisaukannya. Sebab ia sudah yakin dapat menang.
"Kau hanya berlagak. Dan kau salah karena telah berlagak di depanku, Shi Jie." Pria bertubuh tinggi itu melesat mendorong tombaknya.
Zhou Fan tersenyum simpul dan ikut mendorong perang darah malam.
Dua senjata melesat dengan cepat, begitu bersatu seketika menyebabkan gempa yang sangat dahsyat. Pohon tumbang dan permukaan tanah mengalami keretakan.
Sementara dampak serangan menciptakan kekacauan masal, dua sosok yang tengah beradu serangan masih bergeming di tempat semula.
"Serangannya ...." Mulut Shi Jie bergetar, tatapan matanya perlahan turun dan melihat sobekan pada pakaiannya.
Sial!
Shi Jie sangat tidak puas dengan pertukaran serangan tersebut, ia kembali mengangkat tombaknya dan mengeluarkan sebuah teknik.
"Penguasa kegelapan!" Tombak merespon ucapannya, perlahan tapi pasti manik permata berwarna kuning itu memuntahkan kabut.
"Terima serangan ku!" Bergerak dalam kabut Shi Jie mengincar Zhou Fan. Serangan terus ia keluarkan memaksa Zhou Fan mengambil jarak untuk bertahan.
Akan tetapi dari semua serangan tidak satu pun mampu menyentuh Zhou Fan.
Shi Jie mendengus pelan, kengayunkan yombak menciptakan sebuah siluat cakram.
Whut... Blar!
Zhou Fan menahan dengan menggunakan pedang darah malam. Melihat lawan mengeluarkan Qi, senyum di wajah Shi Jie semakin mengembang. Sebuah rencana tersusun dalam benaknya.
Namun tidak bertahan lama, Zhou Fan yang mengeluarkan teknik bertarung jarak dekat membuat Shi Jie lintang pukang demi menyelamatkan tubuh dari tebasan.
Trank!
Trank!
Sudah tidak terhitung jumlah serangan yang terjadi, Zhou Fan memusatkan Qi ke tangannya dan melakukan tebasan dua kali secara beruntun.
"Tebasan ganda!"
Dua tebasan bergerak memburu ke tempat Shi Jie. Jendral iblis itu menahan nafasnya sejenak lalu mengeluarkan sebuah energi berbentuk perisai.
Akan tetapi ia terlalu meninggikan kemampuannya jika berharap selamat dari terkaman jurus tebasan ganda. Dua siluet tebasan mengandung kekuatan yang sangat besar, menerjang semua di jalurnya menghancurkan perisai energi milik Shi Jie.
Benar-benar tidak ada yang dapat ia lakukan. Ketika dua siluet tebasan menghunjam, seketika tubuhnya seperti dipukul dengan palu raksasa.
Blam!
Tanah tidak mampu menahan tekanan, tubuh Shi Jie tenggelam beberapa kaki.
"Sialan!"
Jendral iblis itu berusaha bangkit meski darah mengalir dari sudut bibirnya. Tatapan matanya sangat tajam tertuju pada Zhou Fan. Terpancar sangat jelas sebuah dendam yang dalam.
"Kau bisa senang, tapi tanpa kau ketahui kabut ini mengandung sifat korosif. Kau telah berada di dalam kabut cukup lama. Percaya atau tidak sebentar lagi kau akan merasakan dampaknya." Shi Jie tersenyum mencibir, wajahnya tampak sangat puas.
Ia berpikir, bahkan jika tiada ia akan pergi bersama lawannya. Setidaknya ia tidak mati sendiri.
Hemm...
"Apa yang kau tertawakan? Kau akan tiada."
Shi Jie menautkan kedua alisnya. Ia menjadi ragu dengan kalimatnya sendiri karena efek korosif itu belum juga terlihat sampai saat ini.
Zhou Fan menggelengkan kepala, kemudian menjentikkan jari.
Ctak!
Api ... Tubuhnya diselimuti api.
"Apa kau pikir aku tidak tahu trik kotormu? Aku mengabaikannya karena kabutmu itu tidak akan berpengaruh padaku."
Kenyataan ini seketika membuka lebar mata kepala Shi Jie. Wajahnya semakin pucat.
"Ti-tidak! Bagaimana mungkin. Ka-kau ...."
Slash!
"Terima saja ajalmu,"