bc

Legenda Sembilan Benua

book_age18+
740
IKUTI
6.9K
BACA
lighthearted
expert
male lead
multi-character
swordsman/swordswoman
multiverse
war
like
intro-logo
Uraian

Setelah menemukan keberadaan putranya, Zhou Fan hidup tenang dengan keluarga kecilnya. Dengan julukan penguasa daratan dia melewati hari dengan bahagia. Namun ketenangan itu tidak bertahan selamanya, sebuah retakan dimensi menghancurkan pembatas dunia. Bangsa iblis datang melintasi ruang, menginjakkan kaki berusaha menghancurkan d******i manusia di sembilan benua.

Akankah Zhou Fan mampu memberantas bangsa iblis dan mempertahankan dunia manusia? Simak kisahnya dalam "Legenda Sembilan Benua".

chap-preview
Pratinjau gratis
Chapter... 1 : Awal Mula
Alam semesta begitu luas, penuh dengan misteri dan keajaiban. Terdapat sembilan benua yang menjadi tempat hidup para manusia, sedang kekuatan adalah yang utama. Tenaga dalam, itu adalah aspek penting dalam dunia kultivasi. Karena tanpa memiliki tenaga dalam seseorang tak akan pernah mendapat apa yang diinginkan dan dianggap sebagai sampah. Namun, bukan berarti mereka yang dianggap sebagai sampah akan terus berada di kasta terendah kehidupan. Seperti kisah seorang pemuda yang dahulu dicap sebagai sampah. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat serta sedikit keberuntungan dia berubah dari sampah menjadi seorang legenda. Namun sang legenda itu telah memutuskan untuk mengasingkan diri, menciptakan dunia dengan kekuatan ruang miliknya dan tak lagi mengurusi urusan dunia manusia. Dia tinggal bersama dengan keluarganya, istri dan juga anaknya. ... "Shui'er, ayo teruskan." Dua orang wanita dan pria berada di sebuah arena pertarungan, keduanya sama-sama membawa pedang dan nampak berkeringat kelelahan. Namun, dapat dilihat jelas jika wanita itu telah menghabiskan sebagian besar tenaga dalamnya. "Apa sampai di sini saja?" tanya sang pria. Dia adalah Zhou Fan. Sekarang usianya 55 tahun, meski begitu wajahnya masih tampan dengan rahang yang kokoh seperti pria tiga puluhan tahun. "Kau menggunakan seluruh kekuatanmu, bagaimana aku mampu bertahan?!" Sekilas wanita itu terlihat seperti berusia 30-an tahun, tapi yang sebenarnya usianya sudah menginjak setengah abad. Yakni 55 tahun. Dia adalah Leng Shui, istri Zhou Fan. "Adik ketiga, aku akan membantumu." Leng Shui seketika menoleh ke samping, melihat wanita cantik berusia tak jauh darinya. Dia juga membawa pedang, sinar hijau yang terpancar mengandung unsur angin yang tak bisa diremehkan. Zhou Fan menyipitkan mata, menurunkan pedang dan memandang kepada wanita yang baru datang. "Dari pada bertarung, mengapa tidak kembali ke ruangan saja?" ucapnya dengan senyum penuh arti. Wei Guanlin--istri pertama Zhou Fan mendengus sambil memalingkan wajah. "Tidak akan terjadi!" Belum juga mulut kering setelah berkata, Zhou Fan menghilang dari tempatnya dan muncul tepat di hadapan Wei Guanlin. Cup... Satu kecupan mendarat di bibir Wei Guanlin. Tidak sampai di sana, Zhou Fan berusaha mendapatkan lebih dari istrinya itu. Wei Guanlin dengan cepat sadar, mendorong tubuh sang suami yang dengan seenaknya mengambil keuntungan. "Putramu berada di sini, tidakkah kau melihatnya?" Rona wajahnya begitu merah dan terasa sedikit panas. Zhou Fan tersenyum tak peduli, "Mereka juga tengah berlatih, tak akan menghiraukan keberadaan kita." Sekilas melirik ke tempat Zhou Ya--putranya dengan Wei Guanlin. Dia sedang berlatih tanding dengan adiknya--Leng Xu, putra Zhou Fan dengan Leng Shui. Hem... "Itu tak akan terjadi jika dapat mengalahkan kami." Wei Guanlin mulai mengaliri pedang dengan tenaga dalam. Tak mau ketinggalan, Leng Shui melakukan seperti yang dilakukan sang kakak tertua. "Adik kedua, apa kau hanya akan menyaksikan?" Wei Guanlin melirik ke tempat Qing Yuwei--istri kedua Zhou Fan. Namun bukan menjawab Qing Yuwei hanya diam dengan tatapan kosong, dia tengah melamun. Wei Guanlin yang melihat keadaan Qing Yuwei tanpa banyak berkata menyimpan pedang dalam cincin penyimpanan, kemudian turun dan menghampiri adik keduanya. "Wei'er, kau kenapa?" Bukan Wei Guanlin, tapi Zhou Fan yang bertanya. Dia duduk dan menarik tubuh sang istri untuk bersandar di pundaknya. Qing Yuwei tersadar, dia langsung menegakkan tubuh sambil mengeluarkan tatapan heran kepada tiga sosok di sekitarnya. "Apa sudah selesai?" Sontak tiga orang lainnya saling berpandangan, penasaran dengan apa yang ada dalam kepala wanita berusia 55 tahun itu. "Kakak kedua, apa kau memikirkan Xia'er?" Qing Yuwei hanya diam, tapi melihat raut wajahnya yang sendu itu sudah terlihat sangat jelas jika tengah memikirkan putri semata wayangnya--Zhou Xia. Zhou Fan tak tega melihat Qing Yuwei yang begitu lesu, dia mengedarkan tenaga dalam dan merangsang titik saraf pada tubuh sang istri. Beberapa saat kemudian Qing Yuwei memejamkan mata dan tertidur. "Huh... Aku sudah mengatakan hal ini sebelumnya, kenapa kalian menyetujuinya. Sekarang pria b******n itu membawa tuan putriku pergi." Zhou Fan mengatakan dengan nada mengeluh, dia sebenarnya tidak ingin hal itu terjadi. Dia ingin Zhou Xia tetap bersamanya. "Pria yang kau sebut b******n itu adalah menantumu." Wei Guanlin berkata dengan sedikit kesal, dia tak mau disalahkan dan menurutnya Zhou Xia pergi mengikuti suaminya juga bukan suatu yang aneh. "Tuan putriku tak perlu pria lain untuk melindunginya. Aku, Zhou Fan ayahnya sudah lebih dari cukup untuknya. Seharusnya aku membunuhnya saat itu sehingga tuan putriku tak akan meninggalkan Dunia Dimensi." Zhou Fan menggandeng Qing Yuwei kembali ke kediamannya, kediaman besar laksana istana kekaisaran. Wei Guanlin masih kesal, tapi saat akan berkata Leng Shui menghentikannya. "Kakak pertama, tak perlu meneruskannya. Kau tahu suami sangat peduli terhadap Xia'er, dia akan sangat keras kepala dengan semua yang berhubungan dengan putrinya." Huft... Mendengar ucapan Leng Shui, Wei Guanlin menghela nafas. Sejenak dia memandang punggung Zhou Fan. "Aku rasa kasih sayangnya itu terlalu berlebihan." Leng Shui hanya bisa tersenyum kemudian mengajak Wei Guanlin kembali ke kediaman. Tak lupa juga dia mengajak putranya. "Xu'er, Ya'er. Sudah cukup latihannya. Ayo kita kembali." Dua putra Zhou Fan itu menyimpan senjata masing-masing, pergi mengikuti sang ibu yang kembali ke kediaman. "Kakak, aku mendengar dari ibu pertama kau memiliki seorang kekasih. Mengapa tidak membawanya kemari? Aku ingin mengenalnya." Zhou Ya menoleh sekilas, kemudian menggelengkan kepala. "Tidak akan, kau akan terpesona dengannya. Lagi pula dia tengah sibuk dengan urusan keluarganya. Bukankah kau juga memiliki seorang kekasih, kenapa kau tak membawanya kemari?" "Aku akan membawanya kemari, tapi tidak sekarang. Aku ingin dia bertemu dengan ayah dan ketiga ibu." Leng Xu tanpa sadar mengukir senyum tipis di bibirnya, lalu melesat mengikuti Leng Shui dan Wei Guanlin yang ada di depannya. Di ruangan Qing Yuwei, wanita itu tengah terbaring dalam keadaan tidur. Namun beberapa saat kemudian dia membuka mata, membalikkan badan ternyata sang suami tengah berada di sampingnya. "Aku akan membawamu ke tempat Xia'er setelah ini. Jadi kembalilah istirahat, aku tidak mau Xia'er melihat ibunya dalam keadaan kurang baik. Entah apa yang dia pikirkan tentang ayahnya." Zhou Fan memeluk Qing Yuwei, berharap istrinya itu kembali tidur. Namun, Qing Yuwei yang sangat senang mendengar ucapan Zhou Fan mengalungkan tangan dengan sengaja. "Kau telah berjanji, tak bisa menariknya ... Setelah ini aku akan berjumpa dengan Xia'er." Zhou Fan merasakan tubuhnya menegang, dia memegang tangan Qing Yuwei dan menatapnya dengan begitu lekat. "Wei'er, kau mencari masalah!" Tanpa banyak bicara Zhou Fan bangkit dari tidur terlentangnya, berada di atas tubuh Qing Yuwei. Qing Yuwei tak bicara, masih mengalungkan tangan di leher sang suami. Zhou Fan mengukir senyum tipis, langsung menyelesaikan tantangan yang diberikan kepadanya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Romantic Ghost

read
164.3K
bc

Time Travel Wedding

read
6.6K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
22.2K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
91.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
10.5K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
7.0K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
148.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook