Di saat Airin sedang sibuk mengutak-atik pemikirannya mengenai Erlangga, orang yang bersangkutan malah sedang tersenyum-senyum sendiri dalam perjalanan menuju ke Sae. Meski hari ini masih terlalu dini pergi ke Sae, tapi karena tadi pagi Airin muncul di depan rumah, Erlangga hanya ingin memanfaatkan momen itu untuk mengejutkan gadis tersebut. Dan memang hasilnya sesuai harapan dia. Airin terkejut, bahkan belum mampu memproses kenapa dia berada satu kota dengan si gadis lugu itu. Semakin memikirkan Airin, Erlangga jadi makin gemas sendiri. Namun, di saat dia sedang asyik membayangkan wajah terkejut Airin yang tetap menawan di matanya, ponselnya bergetar di saku celana. Mau tak mau meski sedikit kesal karena terganggu, tangan Erlangga meraih benda itu. Di layar tertulis ‘mama’ dan ia