Sepulang dari rumah orang tuanya, Erlangga kembali ke apartemen minimalis dia untuk bersiap-siap ke Sae. Dia sudah menyuruh Boi untuk pergi membawa mobilnya dan harus siap siaga ketika dia nanti selesai shift di malam hari untuk kembali ke kotanya Airin. Tadi ibunya cukup lama menahan dia di rumah dengan berbagai cara dari obrolan ngalor-ngidul sampai memaksa Erlangga makan siang dulu di sana. Erlangga tidak mengelak dan menikmati acara makan siang dengan ibunya. Yah, anggap saja itu sebagai perbaikan gizi setelah selama ini sering makan mie instan dan hanya sesekali saja makan sedikit mewah seminggu sekali. Sembari mengancingkan kemeja seragam Sae, Erlangga sambil mengulang memori dia dan ibunya tadi. Sang ibu ternyata sudah begitu jauh menginvestigasi mengenai dirinya di Sae. Ba