Kini Erlangga sudah mengetahui siapa sebenarnya yang telah memberikan ibunya laporan mengenai dirinya saat bekerja di Sae. Orang itu adalah Susanti, rekan kerja yang selama ini dekat dan sering mengobrol akrab dengannya.
Namun, akhirnya Erlangga sadar kalau tidak mungkin Susanti melakukan itu untuk menusuk dia dari belakang. Menilik dari tabiat dan karakter ibunya, dia bisa mengerti apabila rekannya itu gentar dan tidak memiliki pilihan lain selain berbicara apa adanya.
Untung saja Susanti masih bisa merahasiakan beberapa hal dari ibunya, seperti misalkan saja nama gadis yang membuat dia kalang kabut kacau di pekerjaannya.
Erlangga tak bisa membayangkan bakal seperti apa jadinya kalau sampai sang ibu mengetahui nama Airin. Jika dia saja bisa memiliki intelijen untuk mencari informasi
