Jalanan itu sepi dan gelap. Hanya bermodalkan lampu petromaks yang berdiri di sisi kanan dan kiri jalanan. Namun, riuh suara – suara sudah terdengar bahkan dari dalam mobil Mirna. Kaila membuka jendela untuk melihat keadaan di depannya. Segerombolan pria sedang menyiapkan motornya, mengotak – atik apa yang perlu mereka perbaiki. Sementara beberapa wanita yang mengenakan pakaian minim bisa terlihat sedang menyemangati siapapun yang berada di tengah jalanan dengan motornya. Saat Mirna menghentikan mobilnya, Kaila turun agar dapat melihat lebih jelas keadaan di depannya. Belum apa – apa ia sudah bergidik karena angin malam yang dingin menyapu kulitnya. Sialan memang si Natha. Jika ia tahu akan menonton acara balapan, mungkin ia sudah membawa jaket tebalnya dari rumah. Sehingga ia tidak akan