Andre "Indri, dengarkan dulu," ucapku dengan suara rendah. Berharap dia mau mendengarkan penjelasan yang akan kuberikan. Dia menggeleng cepat dengan rona wajah yang berubah merah. Merah padam lebih tepatnya. "Nggak ada yang perlu dijelaskan lagi, Mas!" Indri berteriak pilu dengan kedua tangan menutup telinga saat memandangku dengan tatapan nyalang. Napasnya tampak memburu saat menatapku. Aku rasa … dia tidak terlalu suka dengan jawaban penuh kejujuran yang kusampaikan tadi. Wanita memang aneh. Bukankah dia yang meminta aku untuk jujur, lantas kenapa dia harus sedrama ini menanggapinya. "Lebih baik ceraikan saja aku. Dan kau, menikah saja dengan Zahra. Bukankah kalian masih saling mencintai?" imbuhnya dengan mata yang perlahan meneteskan bulir bening. Aku berdecak singkat dan menata