“Dok, ada yang nungguin.” Sila menoleh, mendapati suster Riri yang sudah berjalan mengiringi langkah kakinya. Ia baru saja menemui Dokter Bambang, psikolog yang menangani Alle. “Siapa?” tanya Sila penasaran. Apa mungkin Alle yang tiba-tiba datang tanpa memberitahunya? Pria itu memang kadang tak bisa ditebak. Melakukan sesuatu sesuka hatinya. Sila menggeleng kecil. Kalau benar Alle yang sedang menunggunya, pria itu benar-benar… padahal pagi tadi pun pria itu yang mengantarnya ke rumah sakit. Setelah apa yang terjadi tadi malam, dengan Sila yang berakhir tidur di sofa dan Alle yang memeluknya erat. Sila mengulum senyum saat mengingat kejadian semalam yang cukup menegangkan di awal, namun akhirnya berakhir manis. Tentu saja sebelum ada seseorang yang datang. dan membuat malam manis mereka be