Save Me 18

2349 Kata
"Assalamu'alaikum." Suara Sila terdengar begitu jelas. "Wa'alaikumussalam, Sila, ini saya Widi Yani, kakaknya Septi," ucap kakakku. "Iya, Teh, gimana?" "Maaf, maksud kamu apa mengatakan hal seperti itu pada Sila lewat pesan?" "Maksud saya baik, Teh, orang sakit itu harusnya dibawa ke dokter jangan diam aja di rumah." "Memangnya kamu tahu dari mana kalau Septi itu diam saja di rumah? Kamu pikir saya dan keluarga Septi yang lain akan diam saja melihat Septi sakit? Seharusnya sebagai teman kamu memberikan doa atau setidaknya semangat, bukan malah mengatakan hal seperti di pesan tadi!" Teh Widi terdengar sangat emosional. Aku bisa mendengar suara Sila karena Teh Widi mengaktifkan mode pengeras suara. Sila berbicara dengan gagap. "Maaf, Teh, tapi bidan-bidan di sini selalu tanyain Septi. Kami semua bingung, makanya minta Septi untuk segera berangkat ke puskesmas." "Kalau memang bidan-bidan di sana mencari Septi, seharusnya kalian sebagai teman memberi penjelasan bahwa Septi sakit. Bukan malah mengatur kami untuk membawa ke dokter atau bahkan rumah sakit! Tanpa disuruh kamu pun kami akan memberikan yang terbaik pada Septi! Teh Widi memberi banyak peringatan pada Sila. Aku yang mendengarkan saja bergetar, apa lagi Sila yang berinteraksi langsung dengan kakakku. Teh Widi adalah kakakku satu-satunya, latar belakangnya sebagai sarjana hukum membuat ia tak pernah kehabisan kata-kata untuk berhadapan dengan orang. Wanita karir itu juga pernah menjadi seorang pengacara, karena hal itulah ia merasa percaya diri untuk membalik-balikkan ucapan orang. Namun sayang, Papa meminta Teh Widi untuk berhenti sebagai pengacara, karena pekerjaan tersebut tidak selalu membela orang yang benar. Sekarang Teh Widi bekerja di salah satu bank leasing. Pengertian leasing secara umum adalah suatu bentuk kegiatan pembiayaan alat atau barang modal berupa hak opsi atau tanpa hak opsi yang dimanfaatkan untuk nasabah dalam kurun waktu tertentu, yang mana pembayarannya dilakukan secara dicicil atau angsuran. Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian leasing adalah suatu bentuk perjanjian yang dilakukan oleh para pemilik aktiva atau barang dengan nasabahnya. Dalam hal ini, pemilik aktiva akan disebut sebagai lessor dan pemilik nasabah akan disebut lesseee. Nantinya, pihak lessor akan menyediakan barang atau modal yang dibutuhkan oleh pihak lesseee untuk operasional produksi. Sebagai imbalannya, maka pihak lesseee haru melakukan pembayaran kepada lessor dalam secara dicicil. Sedangkan berdasarkan Keputusan Kementerian Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, pengertian leasing atau sewa guna usaha adalah suatu aktivitas pembayaran berbentuk penyediaan barang modal untuk sewa guna usaha, hak opsi atau hak tanpa opsi yang dimanfaatkan oleh nasabah dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pembayaran yang dilakukan secara angsuran. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka leasing memiliki delapan elemen utama, yaitu pembiayaan perusahaan, pembiayaan perusahaan, penyediaan barang-barang modal, pembayaran jangka waktu tertentu, adanya nilai sisa yang disepakati, adanya hak pilih, pembayaran secara berkala, adanya pihak lessor, dan adanya pihak lesseee. Leasing bisa dibedakan menjadi lima jenis dalam proses penerapannya. Kelima jenis leasing tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Capital Lease. Capital lease adalah jenis perusahaan leasing yang berasal dari suatu lembaga keuangan. Jenis leasing ini pada umumnya bisa melayani pihak nasabah yang memerlukan kebebasan dalam hal menentukan barang atau modal dengan spesifikasi tertentu. Dalam penerapannya, pihak lessor akan memberikan dana untuk membayar barang yang diperlukan kepada pihak supplier, lantas akan diserahkan pada pihak lesseee. Nantinya, pihak lessor akan memperoleh imbalan berupa nasabah dalam bentuk pembayaran secara angsuran dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama. Ke dua, Operating Lease. Operating lease adalah suatu jenis perusahaan leasing yang mana pihak lessor akan membeli barang untuk disewakan kepada nasabahnya dalam kurun waktu tertentu. Untuk hal ini, pihak nasabah hanya perlu membayar biaya rental barang saja, untuk harga barang dan biaya lainnya nanti akan ditanggung oleh pihak lessor. Ke tiga, Sales Type Lease. Sales Type Lease atau lease penjualan merupakan jenis leasing yang biasanya dikerjakan oleh perusahaan industri yang melakukan penjualan lease barang dari hasil produknya. Terdapat dua jenis pendapatan yang dapat diakui, yaitu pendapatan dari hasil jual barang, dan pendapatan dari bunga pembelanjaan selama kurun waktu lease. Ke empat, Leverage Lease. Leverage lease merupakan jenis perusahaan leasing yang melibatkan pihak ketiga. Artinya, pihak lessor tidak membayar objek leasing sebanyak 100 %, tapi hanya sekitar 20% hingga 40% saja. Sisanya nanti akan ditanggung oleh pihak ketiga tersebut. Ke lima, Cross Border Lease. Cross border lease adalah jenis perusahaan leasing yang dikerjakan antar negara. Artinya, pihak lessor dan lesseee tidak ada di dalam satu negara yang sama, namun berada di dua negara yang beda. Biasanya, jenis leasing ini hanya melakukan leasing pada barang yang memiliki nominal sangat besar, seperti produk pesawat terbang Airbus atau boeing. Adanya kegiatan pengadaan barang atau modal secara leasing pasti akan memudahkan pihak perusahaan untuk mendapatkan barang keperluannya. Beberapa manfaat dan keuntungan yang akan didapat perusahaan karena melakukan kegiatan leasing adalah sebagai berikut: Fleksibel. Bagan struktur kontrak yang terdapat dalam leasing bisa disesuaikan sesuai dengan keperluan lessee. Sehingga, jangka waktu lease serta nominal biaya yang harus dikeluarkan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan yang dimiliki oleh nasabah. Tidak Perlu Jaminan. Hak kepemilikan sah atas aktiva dalam leasing yang di lease dan pembayaran lease sesuai pendapat oleh aktiva bisa dijadikan jaminan untuk lease tersebut. Capital Saving. Pihak lembaga biasanya akan memberikan pembiayaan sebanyak 100% untuk nasabah. Sehingga, lessee bias menggunakan dananya untuk kebutuhan yang lain demi meningkatkan produktivitas perusahaan. Pelayanan Cepat. Pada umumnya, prosedur pembiayan akan memerlukan waktu yang terbilang cepat. Dimulai dari sistem pengajuan sampa realisasinya. Dengan adanya kemudahan ini, maka akan mampu meningkatkan efisiensi waktu untuk kegiatan perusahaan sehingga bisa lebih produktif lagi. Terhindar dari Inflasi. Dalam kegiatan leasing, para nasabah bisa menghindari kerugian karena inflasi karena pembayaran akan dilakukan sesuai dengan satuan keuangan sesuai kesepakatan. Dilindungi Hukum. Pihak lessor dan pihak lessee akan memperoleh kepastian hukum karena adanya peraturan yang tidak bisa dibatalkan walau sedang mengalami kondisi finansial yang berubah-ubah. Cara Mendapatkan Aktiva. Pihak leasing seringkali dijadikan sebagai satu-satunya pilihan utama saat perusahaan ingin melakukan modernisasi dalam meningkatkan produktivitas tapi sulit dalam hal pendanaan. Terdapat beberapa istilah yang seringkali digunakan dalam transaksi leasing. Berdasarkan pengertian leasing diatas, maka berikut ini adalah beberapa istilah leasing tersebut: Lease: Kontrak sewa atas pemanfaatan harta dengan jumlah sewa tertentu dalam kurun waktu tertentu Lesseee: Pihak nasabah atau pengguna dalam bentuk perorangan atau perusahaan yang memanfaatkan modal dari pendanaan perusahaan leasing. Lessor: pihak pemilik aktiva atau barang modal yang selanjutnya akan di lease. Lease Term: Jangka waktu lease yang bersifat mutlak dan tidak bisa dibatalkan. Residual Value: nilai leased asset yang diperkirakan bisa diterapkan ketika memasuki akhir periode sewa. Pada dasarnya, fungsi leasing sebenarnya hampir sama dengan fungsi bank, yaitu menyediakan pembiayaan produk dengan jangka menengah. Bedanya, bank konvensional akan memberikan pinjamannya dalam bentuk uang, sedangkan leasing memberikan pinjaman dalam bentuk barang yang selanjutnya barang tersebut harus dicicil atau diangsur. Contohnya saja dalam pembelian sepeda motor. Tanpa ada pihak leasing, Anda harus membeli sepeda motor tersebut secara tunai, dan tentunya memberatkan. Terlebih lagi jika Anda hanya karyawan pabrik atau kantoran biasa, pasti butuh bertahun-tahun untuk bisa membelinya. Untuk itulah leasing hadir, yaitu dengan memberikan kesempatan pada Anda untuk bisa mempunyai sepeda motor tanpa harus membayar uang tunai 100%. Umumnya, Anda hanya harus mengeluarkan uang muka untuk kesepakatan awal. Besarnya uang muka bisa berbeda-beda. Nantinya, sisa kekurangan tersebut bisa Anda angsur atau cicil selama kurun waktu yang sudah disepakati. Tujuan leasing umumnya adalah guna memberikan kemudahan untuk masyarakat dalam memiliki barang modal, walaupun barang tersebut memiliki nilai harga yang tinggi. Selain itu, perusahaan leasing yang menjalankan bisnis ini tentunya akan mendapatkan keuntungan dari bunga kredit. Jadi, jika harga sepeda motor yang Anda inginkan normalnya adalah Rp. 17 juta, Anda mungkin harus membayar sepeda motor tersebut dengan harga yang lebih besar dari harga normalnya kepada pihak leasing karena di dalamnya terdapat bunga kredit. Perusahaan leasing di Indonesia sendiri terbilang cukup banyak dengan variasi layanan yang ditawarkan. Beberapa contoh perusahaan leasing yang saat ini ada di Indonesia adalah PT BCA Finance, PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk., PT Federal International Finance (FIF), PT Oto Multi Artha, PT Astra Credit Companies (ACC), PT Summit Oto Finance, PT Bussan Auto Finance (BAF), PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM), dll. Berdasarkan pengertian leasing yang sudah kita bahas bersama, maka setiap kali ada transaksi leasing, akan terdapat 3 pihak yang terlibat, yaitu: Lessor, adalah perusahaan leasing yang memiliki hak kepemilikan barang modal. Lesseee, adalah pihak yang menggunakan atau menyewa modal yang memiliki hak pilihan di akhir kontraknya. Supplier,  adalah pihak penjual atas barang modal yang nantinya akan disewakan. Kegiatan leasing sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2000 SM oleh bangsa Sumeria. Kala itu, dokumen leasing dibuat manual dari tanah liat untuk mencatat berbagai bukti leasing yang meliput peralatan tanah, hak guna tanah dan air, serta hewan ternak. Lalu, bangsa Nippur yang berada di wilayah tenggara Babylonia mulai mengembangkan lembaga perbankan dan leasing pada tahun 400 SM. Bangsa tersebut menyediakan berbagai jasa keuangan yang merepresentasikan kondisi ekonomi dan sosial bangsa Persia,  dan mengutamakan usaha leasing tanah, alat pertanian dan memberikan pinjaman berupa benih tanaman. Selanjutnya, peradaban Roma, Mesir, dan Yunani kuno mengenalkan leasing sebagai bentuk usaha yang menarik dan sebagai suatu cara pembiayaan alat, tanah dan ternak. Sejarah leasing jaman modern Dalam perkembangannya di zaman modern, leasing diperkenalkan oleh Tom M. Clark di Amerika pada tahun 1850, yaitu ketika pertama kali ia menyewa kereta api. Lalu, The Bell Telephone Company di tahun 1887 mulai menyewakan telepon pada tiap pelanggannya dengan menggunakan sistem pembiayaan secara angsuran. Selanjutnya, perusahaan leasing asal San Fransisco di tahun 1952 mendatangi beberapa perusahaan yang memproduksi barang untuk menawarkan jasa leasing. Lalu, usaha leasing ini berkembang pesat ke negara lainnya seperti Jerman, Jepang dan Inggris. Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa pengertian leasing adalah adalah suatu bentuk kegiatan pembiayaan alat atau barang modal berupa hak opsi atau tanpa hak opsi yang dimanfaatkan untuk nasabah dalam kurun waktu tertentu, yang mana pembayarannya dilakukan secara dicicil atau angsuran. Adapun tujuan, manfaat, fungsi dan sejarah leasing, sudah kita bahas bersama diatas. Semoga, bisa meningkatkan pengetahuan Anda, terlebih lagi untuk pebisnis yang berniat menggunakan jasa leasing. Jika Anda memang benar-benar berminat untuk menggunakan jasa leasing, maka Anda harus memiliki arus kas perusahaan yang lancar dan baik. *** Akhirnya, setelah tujuh hari berada di rumah, pagi ini aku sudah merasa cukup sehat dan ingin kembali bertugas. Tetapi, Mama melarang aku berangkat hari ini. "Septi, hari ini di rumah dulu aja. Besok baru kamu berangkat ke puskesmas, ya," ucap Mama. "Kenapa, Ma? Septi udah seminggu nggak berangkat, Ma. Nanti gantinya lama lagi." "Takutnya kamu belum begitu kuat. Nggak apa-apa istirahat dulu sehari lagi, biar besok fit banget." Aku pun mengiyakan permintaan Mama. *** Sore ini aku melihat Teh Widi pulang lebih awal. Padahal, hari-hari biasanya paling cepat sampai ke rumah senjelang magrib. Namun, kali ini ia sudah sampai tepat pukul setengah lima sore. Aku melihat Teh Widi mencium punggung tangan Mama. "Pulang cepat? Padahal ini bukan hari Sabtu, lho," ujar Mama. "Iya, Ma, Widi sengaja nggak nerusin kerjaan. Biasanya kalau udah pulang, masih ada berkas yang Widi kerjakan. Cuma hari ini Widi biarin aja di kantor." Teh Widi melihat ke arahku. "Kamu udah mendingan?" tanyanya. Aku mengangguk. "Iya, Alhamdulillah, Teh." "Film Ada Apa Dengan Cinta yang ke dua udah tayang di bioskop, ya!" ujar kakakku. Aku senyum lebar, merasa tahu apa yang dimaksud Teh Widi. Pasalnya, perempuan usia tiga puluh tahun itu memang sangat menyukai film tersebut. "Ya udah, nonton, yuk," ajakku. "Beneran, nih? Ajak Avril enggak?" balas Teh Widi. Orang yang dimaksud kakakku adalah Avril Wati, gadis itu adikku. Anak bungsu di keluarga ini. Namun, usianya baru genap dua belas tahun. "Jangan, Teh, anak SD kayaknya nggak boleh nonton film itu, deh. Takut nggak boleh masuk nanti sama penjaga bioskopnya," tuturku. Akhirnya, malam ini Teh Widi benar-benar mengajakku pergi menonton film Ada Apa Dengan Cinta 2 di bioskop. Kami berdua pergi selepas isya dan mendapat tiket nonton untuk tayangan terakhir, sekitar pukul 21.15 WIB. Sembari menunggu tayang, Teh Widi membawaku makan di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. "Jangan pesan yang mahal, ya, Teteh belum gajian." Perempuan cantik berkulit putih yang duduk di sampingku itu terkekeh. Mendengar instruksi dari Teh Widi, akhirnya aku pun memesan paket nasi goreng spesial di restoran tersebut. "Mau minum apa?" tanya Teh Widi. "Aku nggak pesan, Teh. Kan, bawa minum." Aku menunjukkan botol minum Tupperware berwana merag muda yang biasa kubawa ke mana-mana. "Ya udah, Teteh pesan jus strawberry aja, ya, biar kamu juga ikut minum." Aku melontarkan senyuman. Pasalnya, Teh Widi memang sangat hafal apa kesukaan adiknya. Aku sangat menggilai strawberry, hingaa apa pun yang berhubungan dengan buah tersebut aku pasti suka. Sembari menunggu makanan disajikan, aku melamun sembari menatap botol Tupperware. Namun, tiba-tiba saja aku mengingat sesuatu. "Oh, iya, Teh... tahu nggak, sih. Aku, tuh, sering banget ngerasain dingin yang nggak biasa. Kayak ada cairan gitu di kepala," ungkapku untuk memecah keheningan. Teh Widi menatapku. "Maksudnya gimana?" "Coba, deh, Teteh lihat gelas ini," ujarku. Lalu, aku beralih menunjukkan botol minum di hadapan kami. "Atau botol ini, nih." Aku juga menunjukan botol minumku. "Jadi, kalau aku tidur ke kanan, rasanya si cairan itu ikut ngalir ke kanan. Seperti ini." Aku mempraktekan dengan cara menggoyangkan botol minum. "Nah, kalau miring ke kiri, aku juga ngerasa kalau cairan itu ikut ngalir ke kiri. Dan, sekarang aku lagi duduk gini, rasanya kepala bagian atas, tuh, dingin. Kayak botol yang ditegakin gini, nih." "Terus, sekarang kamu kuat enggak, nih, mau nonton? Awas aja kalau pingsan di dalam." "Kuat dong, Insya Allah. Bismillah! Hehe." Setelah makanan disajikan, kami berdua langsung menyantapnya dengan lahap. Sesaat setelah kami mencerna makanan tersebut dengan baik, aku dan Teh Widi segera pergi ke ruang bioskop, karena panggilan khas dari arah sana sudah terdengar di setiap sudut mall. Aku dan Teh Widi menonton dengan sangat santai. Walau beberapa saat terganggu akibat suara tangingan anak kecil yang sengaja dibawa oleh orang tuanya, akhirnya kami bisa kembali fokus pada Rangga dan Cinta. Jargon yang saat itu viral akibat film Ada Apa Dengan Cinta, yaitu: "Rangga... apa yang kamu lakukan itu, JAHAT!" Malam ini kami keluar bioskop lebih dari jam sebelas. Sungguh! Ini pengalaman pertama dalam hidupku. Ketika kami semua keluar dari ruang bioskop, ternyata mall sudah tutup. Semua ruangan gelap gulita. Hanya lampu sekitar bioskop dan pintu keluar saja yang masih dibiarkan menyala. Aku ingin segera pulang dan beristirahat. Tak sabar, besok akhirnya bisa kembali ke puskesmas dan melayani para pasien di sana. ***  Bersambung ....                                          
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN