Save Me 46

1603 Kata
Dua hari setelah dirawat Alfa menjenguk aku sendirian. Aku masih belum bisa bergerak dengan bebas. Aku benar-benar pusing. "Gimana keadaan kamu?" tanya Alfa. "Kenapa kamu datang ke sini?" tanyaku. "Gimana pun juga kamu ini calon istriku." "Belum resmi!" Aku mengelak karena masih tidak ingin menyebut Alfa sebagai calon suamiku. "Septi... dalam Islam lamaran itu tidak ada yang tidak resmi. Aku sudah bersungguh-sungguh memintamu pada Papa dan kamu pun sudah setuju." Alfa menghela napas. "Ketika aku bilang, aku akan bawa Mama dan Ayah ke rumah, tapi kamu nggak mau." "Aku belum siap menyandang gelar calon istrimu. Aku belum siap menerima banyak pertanyaan orang-orang di luar sana tentang kamu." "Aku akan minta keluargaku untuk merahasiakan ini semua. Aku janji!" Aku bingung dengan perasaan ini. Sejujurnya aku tidak cinta dengan lelaki itu. Walau secara kasat mata dia sangat tampan, tetapi aku benar-benar belum bisa menaruh rasa pada Alfa selain kasihan. Aku justru tidak tega jika membiarkan pemuda itu terus-menerus menungguku. Lagi pula, aku tidak mau dicap muslimah sombong karena telah menelantarkan lelaki saleh sepertinya. "Baiklah, aku akan menuruti permintaan kamu. Setelah aku sembuh, kamu boleh membawa orang tuamu ke rumah. Hanya orang tua dan Vino saja. Tidak boleh ada yang lain." "Septi... tolong mengerti aku kali ini saja. Nenek, bibi, paman serta uwa... mereka sudah ingin melihat bagaimana rupa calon istriku." "Apa aku urungkan saja niat untuk menerima lamaranmu?" Alfa terdiam. Sejujurnya hatiku bergetar hebat ketika mengucapkan kalimat tersebut. Di tengah obrolan kami, tiba-tiba Mama dan Papa masuk ke kamar. "Ada dokter lagi jalan ke sini, kayaknya mau periksa kamu," ujar Papa. Alfa pun menjauh dari tempatku berbaring.  Setelah dua hari dirawat sejak hari Sabtu lalu, aku baru bisa bertemu dokter di hari Senin. Sebenarnya, sakit vertigo itu terjadi sejak hari Rabu, tapi aku baru dirawat tiga hari setelahnya. Ketika masuk ke ruangan, bukannya melakukan pemeriksaan fisik,, beliau justru berkata, "Lha, ngapain dirawat? Udahlah... sakit begini, mah, pulang aja, terus jalan-jalan, ya!" Bukan hanya padaku, dokter juga serius menyarankan Papa dan Mama agar membawaku pergi keluar untuk sekadar jalan-jalan. "Septi ini, kan, sakitnya sudah sejak hari Sabtu, ya, Bu... Pak... walau saya tidak bertemu dan memeriksa, tapi saya sudah berikan obat. Jadi... selama dua hari ini sudah ada obat yang masuk. Saya sarankan agar Septi dibawa keluar untuk jalan-jalan." Papa dan Mama tertawa. "Baik, Dok, kalau memang itu serius... saya akan bawa Septi jalan-jalan." Setelah itu, dokter memberitahu bahwa ada pasien meningitis yang belum sembuh. Beliau khawatir virusnya akan kembali menular ke tubuhku. Karena, menurut informasi virus meningitis bisa ditularkan kepada sesama penderita meningitis. Meningitis adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang harus mendapat penanganan segera. Meningitis dapat disebut juga dengan radang selaput otak, yaitu radang pada membran yang berada di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningen). Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi dari virus, bakteri, dan mikroorganisme. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi pengidapnya akibat peradangan pada meningen. Meningitis yang paling sering terjadi adalah karena infeksi virus atau bakteri. Selain itu, penyakit ini sangat rentan terjadi pada anak-anak. Gejala akan terjadi sekitar satu minggu setelah virus tersebut masuk ke tubuh. Meningitis yang disebabkan bakteri dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam. Walau begitu, seseorang yang sembuh dari meningitis dapat mengalami cacat permanen sebagai akibat dari infeksi tersebut. Terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis pada seseorang, yaitu: Streptococcus pneumoniae. Streptokokus Grup B. Neisseria meningitidis. Haemophilus influenzae. Listeria monocytogenes. Selain menyebabkan meningitis pada seseorang, bakteri tersebut juga dapat menyebabkan penyakit serius lainnya. Di antaranya adalah sepsis, yaitu respons tubuh terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian. Cara Penularan Meningitis: Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis pada seseorang mungkin saja hidup di tubuh kamu dan lingkungan sekitar kamu. Pada kebanyakan kasus, bakteri tersebut tidak berbahaya. Meningitis bakteri tersebut terjadi apabila sudah masuk ke aliran darah, serta masuk ke otak dan tulang belakang untuk menyebabkan infeksi. Sebagian besar bakteri yang tersebar lalu menular ke orang lain dapat melalui: Batuk. Bersin dan Ciuman. Pada seseorang yang terinfeksi, bakteri terdapat pada dahak dan air liurnya. Lalu, ketika orang tersebut batuk atau bersin, bakteri tersebut akan terbang di udara. Walau begitu, sebagian besar bakteri yang dapat menyebabkan seseorang mengidap meningitis tidak menular. Bakteri tersebut tidak mudah menular seperti virus pilek atau flu. Bakteri penyebab meningitis dapat menyerang otak seseorang setelah terjadi trauma, seperti: Fraktur kepala. Operasi dan Infeksi sinus. Hal ini disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh dan mengganggu penghalang alami yang menyebabkan tubuh dapat terinfeksi penyakit apapun, termasuk juga meningitis. Selain itu, bayi dan seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin terserang meningitis yang disebabkan bakteri. Hal yang harus kamu tahu adalah penyebab dari penyakit ini sulit untuk ditentukan. Terkadang, bakteri yang menyebabkan meningitis menyebar ke orang yang dekat dengan pengidapnya. Seseorang yang berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tersebut adalah: Seseorang yang tinggal dengan pengidap meningitis. Kontak langsung melalui cairan oral dengan pengidapnya, seperti melalui ciuman. Seseorang yang dekat dengan pengidap penyakit tersebut harus menerima antibiotik untuk dapat mencegah terserang penyakit tersebut. Hal tersebut disebut dengan profilaksis dan semua orang yang tinggal atau dekat dengan seseorang yang mengidap radang selaput otak tersebut diharuskan menerima profilaksis. Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut menyebar. Kits dapat mengurangi dan menghindari risiko terserang virus dan bakteri tersebut dengan beberapa cara, yaitu: Sering-seringlah untuk mencuci tangan dengan sabun dan perhatikan kebersihan bawah kuku ketika melakukan hal tersebut. Setelah itu, bilas dan keringkan hingga bersih. Cuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok, dan setelah merawat seseorang yang sakit. Jangan berbagi peralatan makanan dengan orang lain.. Hindari untuk berjalan-jalan ke negara yang tingkat meningitisnya tinggi atau lakukanlah imunisasi terlebih dahulu apabila terpaksa. Penularan Meningitis yang Harus Diwaspadai. Menurut laman Meningitis Organization, virus dan bakteri penyebab meningitis dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui droplets atau tetesan dari hidung dan mulut pengidapnya. Nah, droplet ini dapat menyebar melalui bersin, batuk, berciuman, berbagi peralatan makan, sikat gigi atau perawatan individual lainnya. Makanan yang disiapkan oleh pengidap meningitis juga berisiko tinggi terkontaminasi oleh virus, bakteri, jamur maupun parasit dari pengidap meningitis. Oleh karena itu, pastikan kamu tahu kondisi seseorang yang menyiapkan makanan dan kebersihan makanan tersebut. Cara Mencegah Penularan Meningitis Selain mengetahui cara penyebarannya, hal yang tak kalah penting adalah mengetahui langkah pencegahan meningitis berikut ini: Rajin cuci tangan. Rutin mencuci tangan adalah pencegahan utama penyebaran kuman. Pastikan kamu mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, setelah bepergian atau menyentuh hewan. Jaga kebersihan diri. Hindari berbagi minuman, makanan, sedotan, peralatan makan atau sikat gigi dengan orang lain. Tetap sehat. Pertahankan sistem kekebalan tubuh dengan mendapatkan waktu istirahat yang cukup, rutin olahraga, dan konsumsi makanan sehat. Tutup mulutmu. Tutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin agar kamu tidak menyebarkan virus maupun bakteri ke orang lain. Meningitis menular, itu memang benar. Namun, tidak segala jenis meningitis menular. Sebab, ada beberapa jenis meningitis yang tak dapat ditularkan. Kenalilah jenis-jenis meningitis menular dan yang tidak menular. Meningitis menular, itu memang benar. Namun sebenarnya, meningitis terbagi dalam beberapa jenis, dan tidak semua jenis meningitis dapat ditularkan. Memahami jenis meningitis menular maupun yang tidak, sangatlah penting. Dengan mengenali ciri-ciri meningitis menular, kewaspadaan bisa lebih ditingkatkan. Apakah meningitis menular? Tergantung pada jenisnya! Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen atau meninges yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Gejala utama meningitis meliputi sakit kepala, demam, leher kaku, sensitivitas terhadap cahaya, hilangnya nafsu makan, serta ruam kulit. Tidak semua meningitis memiliki penyebab yang sama. Beberapa dari mereka ada yang disebabkan cedera, jamur, virus, maupun bakteri. Meningitis jamur. Meningitis yang disebabkan oleh jamur bukanlah jenis meningitis menular. Umumnya, meningitis jamur disebabkan oleh Cryptococcus, yang sering menyerang individu dengan sistem imun tubuh lemah. Meningitis parasit. Meningitis parasit sangatlah langka, tapi sungguh mengancam nyawa. Meningitis parasit tidak termasuk dalam kategori meningitis menular. Biasanya, meningitis parasit disebabkan oleh amuba mikroskopis bernama Naegleria fowleri, yang bisa masuk ke dalam tubuh lewat hidung saat seseorang sedang berenang di danau atau sungai. Meningitis aseptik (noninfectious). Tidak semua jenis meningitis diakibatkan oleh infeksi. Misalnya meningitis aseptik, yang terjasi akibat cedera kepala berat atau operasi otak. Meningitis aseptik juga bisa disebabkan oleh kanker, penyakit lupus, dan beberapa obat-obatan. Dengan demikian, meningitis aseptik tidak masuk dalam golongan meningitis menular. Meningitis virus. Meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum, dan biasanya tidak mengancam nyawa. Enterovirus yang menyebabkan meningitis ini dapat menyebar lewat kontak langsung dengan air liur, feses, hingga ingus. Selain itu, kontak langsung dengan penderita meningitis virus juga bisa meningkatkan risiko menyebarnya enterovirus itu ke tubuh orang lain. Namun, walaupun enterovirus berhasil masuk ke tubuh orang lain, belum tentu orang itu akan mengidap meningitis juga. Waspadalah, jenis meningitis menular ini juga dapat ditularkan lewat gigitan serangga seperti nyamuk atau kutu. Meningitis bakteri. Dibandingkan jenis meningitis lainnya, meningitis bakteri adalah yang paling berbahaya dan sangat mengancam nyawa. Meningitis bakteri dapat disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae. Waspadalah, meningitis bakteri masuk dalam kategori meningitis menular. Risiko penularan meningitis bakteri ke tubuh orang lain akan meningkat jika terjadi kontak langsung dalam jangka panjang. Kedua bakteri yang menyebabkan meningitis jenis ini dapat ditularkan kepada orang lain, melalui air liur, ingus, ciuman, berbagi peralatan makan, batuk, bersin, hingga makanan yang terkontaminasi. Menurut badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), masa inkubasi menginitis bakteri berlangsung selama 2-10 hari. Mengenal berbagai jenis meningitis menular maupun yang tidak, bisa membantu Anda untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih lagi saat berada di dekat mereka yang sedang mengidapnya. Jangan remehkan meningitis. Sebab jumlah kasusnya sepanjang tahun 1991-2010 saja mencapai 1 juta kasus, dengan angka kematian mencapai 100 ribu kasus. *** Akhirnya, setelah ada perintah dari dokter, aku pulang. Karena sakit vertigo ini telinga kananku menjadi tak berfungsi. Dokter masih meminta aku untuk kontrol kesehatan. Aku sangat berharap pendengaran ini bisa kembali. *** Bersambung ...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN