"Mas Rashad lebih membela Kemala dari pada aku? Adik Mas Rashad sendiri?" Mas Reksa menatap saudara sulungnya itu gusar. Jelas ia tidak terima laki-laki yang sedarah dengannya justru membelaku yang hanya seorang (mantan) ipar. Aku sendiri sebenarnya bingung, mengapa laki-laki itu bersedia membelaku. Kukira dia hanya sekadar mengantar, kemudian setelah itu menagih timbal balik yang diminta. Aku tidak menduga dia mau datang membelaku di depan Mas Reksa dan Devia. "Ya! Lalu kenapa? Ada masalah denganmu?" Mas Rashad menatap adiknya itu dingin. Aku seperti melihat, ada kemarahan yang sudah lama tersimpan di hati laki-laki itu pada Mas Reksa. "Aku hanya ingin tahu kenapa, Mas? Dia itu sudah merampas aset peninggalan Ayah untukku. Tidak seharusnya Mas Rashad membela dia!" "Lalu apa aku har