Aku menatap mobil Mas Rashad yang perlahan menjauh dengan geram. Bisa-bisanya dia memerlakukanku--adik kandungnya--secara memalukan seperti ini, membiarkanku di luar pagar dengan pakaian amburadul bagai orang hilang. Bahkan Devia belum sempat mengenakan pakaian dalam. Bukannya membelaku, dia justru membantu Kemala menguasai rumah peninggalan Ayah yang seharusnya diwariskan padaku. Padahal Kemala orang lain, aku yang keluarganya. Mungkin benar apa kata Devia, dia mempunyai hubungan khusus dengan Kemala di belakangku. Aku akan menyelidiki hal ini. Jika memang terbukti, awas saja kamu, Kemala! "Kamu jadi lelaki lemah banget, sih, Mas! Kenapa diam saja diperlakukan Mas Rashad seperti itu. Seharusnya kamu melawan, Mas!" Devia merengut kesal, membuatku yang mendengarnya juga kesal. "Melawan b