Di dalam ruangan, Arvin tengah frustasi saat ia mendengar bahwa Rico yang merupakan sahabat terbaiknya peserta orang kepercayaannya sendiri. Kini telah pergi, pergi meninggalkan dirinya tanpa pamit membuat Arvin merasa sangat kehilangan sosok Rico, teman terbaiknya. Teman yang selalu ada di saat ia membutuhkan bantuan, tentunya. "Rico. Kenapa kau harus pergi, Kenapa Rico. Jika kau memang benar - benar mencintai adikku. Aku akan berusaha untuk menyatukan kalian walau itu tidaklah mudah bagiku. Tapi demi dirimu, demi persahabatan kita yang sudah terjalin selama ini aku akan berusaha untuk membujuk bahkan memohon pada adikku. Agar bisa memberikan dirimu kesempatan, tapi kenapa? Kenapa kau harus pergi tanpa mendengarkan ucapanku terlebih dahulu. Rico," Kata Arvin dirinya semakin bersedih akan