1. Pernikahan
Perkenalkan. Arvin Yuan Arentino
adalah seorang Billionaire terkenal, sifatnya yg hangat dan sangat lemah lembut bahkan setiap bulan dirinya memberikan sebuah sumbangan kepada anak yatim piatu dan panti jompo. Karna itu memang kebiasaan pria berparas rupawan itu, baginya. Harta tidak akan bisa dibawa mati.
Dan seorang gadis bernama Vania Keisya, yg amat sangat emosional tanpa tahu kisah hidup atau kisah sebenarnya, membuat gadis itu salah sangka atau salah paham pada pria yg akan ayah nya jodohkan padanya.
Tuan rohit adalah ayah dari Vania Keisya. Tuan rohit hampir mengalami kebangkrutan di perusahannya saat itu. Tapi? Berkat pertolongan pria bernama Arvin Yuan Arentino.
Kini perusahan nya telah kembali sukses, karna berkat Arvin Yuan Arentino yg mau membantu dirinya. Hingga dirinya mampu mencapai kesuksesan kembali. Vania Keisya yg saat itu masih berkuliah hampir saja dirinya putus kuliah pada saat itu, jika saja saat itu Arvin Yuan Arentino tidak datang sebagai pahlawan untuk menolong ayah nya? Mungkin vania akan putus kuliah jika saja arvin tidak datang sebagai pahlawan.
Mungkin vania tidak akan berkuliah lagi, vania mempunyai seorang kekasih. Tapi sayang, kekasihnya itu hanya mencintai uangnya saja. Pria itu berpura - pura sakit dan mengatakan jika dirinya tidak punya uang, membuat vania merasa kasihan dan rela menyisakan uang jajan nya agar bisa ia berikan pada sang kekasih. Setidaknya dengan hal itu vania bisa menolong kekasih tercintanya.
Rohit selaku ayah biologis vania meminta sang putri agar mau menikah dengan pilihannya? Yaitu. Vania akan ia jodohkan dengan sosok Arvin Yuan Arentino, rohit berniat membalas budi baik dari pria bernama arvin itu, meski pun. Arvin sama sekali tidak pernah mengungkit tentang hutang - hutang nya pada rohit. Tapi rohit tetap berniat untuk membalas budi baiknya.
Arvin melakukan itu karna dirinya memiliki rasa kemanusiaan,
Tapi ayah vania tetap bersikukuh untuk membalas budi baiknya. Rohit juga berkata pada arvin bahwa ini bukanlah imbalan, tapi dirinya sendiri yg ingin mencarikan jodoh terbaik untuk putri semata wayangnya. Hingga akhirnya arvin menerima tawaran rohit untuk menikahi vania, yg merupakan putri semata wayang dari rohit pria paru baya itu.
Saat arvin melihat vania untuk pertama kalinya? Di sanalah arvin merasakan cinta pada pandangan pertama terhadap vania. Vania sekuat tenaga menolak perjodohan itu, tapi sayang nya. Rohit tidak mau menuruti keinginan vania, meski putrinya menangis darah pun. Rohit tidak akan mengubah apa yg sudah ia tetapkan. Kesalahan rohit adalah dirinya tidak memberitahukan kepada putrinya? Tentang kebaikan pria itu hingga membuat vania menanam rasa benci pada pria bernama arvin itu, Vania telah salah menilai arvin. Vania kira arvin lah yg memaksa ayah nya untuk menerima perjodohan itu, hingga membuat vania memiliki dendam pada sosok arvin. Hingga hari H telah tiba, pernikahan Arvin Yuan Arentino dan Vania Keisya akan segera di laksanakan.
"Kenapa ayah melakukan ini?hiks...
hiks. Kenapa ayah harus memaksa vania untuk menikah dengan orang yg tidak vania cintai. Dia bukan pria yg vania inginkan, vania tahu dia memaksa ayah bukan?" Kata vania berapi - api.
"Cukup vania. Bukan arvin yg memaksa ayah? Tapi ayah sendiri yg menginginkan arvin untuk menjadi suamimu," bantah rohit dengan wajah menahan amarah melihat sifat putri semata wayang nya yg terlihat begitu keras kepala.
"Tapi vania tidak mencintainya ayah dan vania sama sekali tidak berniat menikah dengan dirinya. Vania mencintai kekasih vania sendiri. Pria yg merupakan pilihan vania sendiri ayah hiks...hiks," ucap vania sambil menangis dihadapan rohit berharap jika rohit mau berubah pikiran.
"Sudah ayah katakan. Suka tidak suka hari ini kau akan menikah dengan arvin. Kau paham dan camkan ini baik - baik? Ayah melakukan ini demi dirimu, demi masa depan mu vania," putus rohit final seakan tidak bisa di bantah lagi.
"Ayah egois. Vania benci ayah, ayah tega menjual vania kepada pria itu. Demi kepentingan ayah sendiri," teriak vania berapi - api
"Ayah bilang diam vania, jaga bicaramu seharusnya kau be...."
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu menghentikan perdebatan ayah dan anak itu. Rohit segera melangkah untuk membukakan pintu. Dirinya ingin melihat siapa yg datang menganggu perdebatan dirinya dengan putri semata wayang nya itu.
Ckreek
"Ada apa?" Tanya rohit.
"Maaf tuan jika saya menganggu. Di bawah pengantin pria sudah datang," kata seorang pelayan dengan hormatnya.
"Oh. Baiklah, kau boleh pergi sekarang," usir rohit kepada sang pelayan. Rohit kembali menoleh menatap putri semata wayangnya yg masih berdiri dengan setia di belakangnya." Ayo vania, persiapan dirimu. Karna calon suamimu sudah menunggumu," ujar rohit sambil menarik salah satu tangan vania agar ikut dengannya.
"Ayah tega padaku. Ayah tahu, jika vania sangat mencintai kekasih vania dan asal ayah tau jika sultan adalah pria yg sangat baik," tangis vania semakin pecah. Saat ia mengingat sosok sultan pria yg sangat ia cintai itu.
"Hapus air matamu, jangan kau perlihatkan pada calon suamimu yg baik itu," ujar rohit tanpa mau membalas perkataan putrinya itu. Rohit segera menyandarkan vania, agar vania tidak lagi mengungkit soal hal yg tidak penting itu. Rohit segera membawa vania menuju altar dimana arvin yg tengah berdiri dengan gentlemennya.
Arvin memakai jas pengantin yg terlihat semakin tampan, bahkan pria itu tidak pernah sekali pun tidak tersenyum. Sungguh pria itu begitu tampan dan rupawan, tidak seperti vania yg saat ini justru tengah memasang wajah masam nya.
"Ayah," panggil arvin ramah.
"Hallo nak, kau sangat tampan hari ini," puji rohit sambil mengusap puncak kepala arvin." Oh ya, dimana nenek dan kedua adikmu itu?" Tanya rohit sambil menatap sekeliling.
"Mereka tidak bisa hadir ayah, karna perusahan ku yg berada di jerman harus di urus oleh kedua adikku," jawab arvin sambil menoleh menatap vania." Hallo vania apa kabar?" Sapa arvin sambil tersenyum manis.
Rohit yg melihat jika putrinya tidak juga membalas sapaan arvin, dengan cepat rohit mencubit bagian pinggang vania. Membuat gadis itu terpaksa menjawab sapaan arvin padanya.
"Baik," jawab vania ketus. Rohit memberikan telapak tangan vania kepada arvin dan disambut pria itu dengan baik. Arvin membawa vania menuju altar, di sanalah mereka mengikat sebuah janji sehidup semati. Hingga pernikahan mereka sah secara hukum mau pun agama.
"Lihat saja. Aku tidak akan pernah mencintai dirimu, karna hatiku hanya untuk kekasihku, karna dirimu lah aku menderita seperti ini arvin," batin vania menatap benci pada sosok arvin yg tidak tahu apa pun. Setelah acara pernikahan keduanya telah usai kini keduanya pun berpamitan, vania akan pulang ke rumah barunya. YA, rumah suaminya. Arvin.
"Ayah bolehkah aku membawa vania ke mansion ku?" Tanya arvin meminta izin pada rohit.
"Tentu boleh nak. Vania kan istrimu sekarang, vania ingat jadilah istri yg baik untuk suamimu," kata rohit sambil memeluk vania." Ingat, jaga sikap kekanak - kanakkan mu itu vania," bisik rohit di telinga vania.
Membuat vania hanya diam tanpa mau membalas ucapan rohit padanya.
Kedua sepasang pengantin itu di antar ke sebuah mobil mewah yg sudah di siapkan oleh arvin. Keduanya di temani oleh rohit dari belakang , para pengawal arvin yg berjumlah 50 orang itu sebagian di tugaskan untuk mengurus acara yg telah usai itu. Sedang arvin dan vania memilih segera meninggalkan lokasi tersebut.
tbc,