Arvin membawa Vania memasuki kamar yang dulu pernah di huni oleh Vania maupun Arvin secara bersamaan. Arvin meletakkan Vania di atas ranjang king size miliknya, tatapan Arvin bukan lagi tatapan penuh kebencian. Melainkan tatapan penuh cinta pada Vania. "Arvin. U... ntuk apa kau membawa aku ke sini, apa kau lupa jika ini bukan lagi kamar ku. Sekarang kamar ku ada di sudut sana bukan disini, Arvin," Kata Vania dengan nada gugup dan cemas yang tengah ia rasakan saat ini "Aku tidak pernah melupakannya, Vania. Hanya saja saat ini kamar ini akan kembali menjadi kamar kita berdua, mungkin beberapa bulan yang lalu aku pernah mengusir dirimu. Tapi sekarang, aku kembali membawa dirimu masuk ke dalam kamar ini, karena aku ingin kita kembali bersama dan Tentunya hidup di kamar yang sama. Apa kau lup