"Sejak kapan kamu di situ?" tanya Yusuf dengan tatapan membulat. Queeny menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya. "Ups, maaf Pak Yusuf, Queeny, saya dari tadi sudah ketuk pintu beberapa kali, saya kira kalian sedang berdiskusi." Arumi berdalih. "Cepat katakan sejak kapan kamu di situ?" Yusuf mempertegas pertanyaannya. "Sejak Queeny bilang soal kalau dia keguguran," jawab Arumi dengan gugup. Yusuf kemudian mengisyaratkan agar Arumi duduk, lalu dia menutup pintu sembari mengintip melalui kaca. "Pak Yusuf, saya tidak akan membongkar rahasia kalian kok, jadi tenang aja." Bibir Arumi tampak bergetar. "Saya tidak peduli kalau kamu mau menyebarkan soal hubungan saya dengan Queeny, jadi saya tidak takut!" tegas Yusuf. "Pak!" bentak Queeny seraya duduk di sebelah Arumi. "Arum, aku mo