“Argh!” Teguh melonggarkan dasinya dengan kasar dan duduk di sofa dengan kasar pula. Ia baru saja tiba di rumah di mana ia pulang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Bagaimana tidak? Tentu saja karena semua tak berjalan sesuai rencananya. Siapa yang tahu ternyata Hanggara adalah putra dari pemilik perusahaan yang ia datangi. “Loh, Teguh? Kau sudah pulang?” tanya Mira. Mendengar suara dari depan, ia keluar dari kamarnya dan mendapati sang putra duduk di sofa ruang tamu. Mira berjalan menghampiri Teguh dan melihat putranya sepertinya tidak baik-baik saja. “Benar-benar sial, Bu!” ucap Teguh dengan kepalan tangan memukul sofa. “Tunggu-tunggu, jelaskan pada ibu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Mira seraya duduk di sofa di samping sang putra. Teguh berusaha menahan kemarahan dan menj