“Waaa!” Yogi menatap mobil barunya dengan takjub seakan matanya dipenuhi kelap-kelip bintang. “Silakan, Tuan muda,” ucap sopir Hanggara seraya membuka pintu mobil pemberian sang majikan. Yogi menoleh menatap Renata seakan meminta izin. Renata pun tak bisa mengatakan tidak melihat raut wajah Yogi. “Yah … baiklah,” ujar Renata membuat Yogi berseru senang. Dibantu sopir Hanggara, Yogi menaiki mobil aki seharga jutaan itu dengan antusias. Hanggara tersenyum puas sambil melirik Teguh. “Cih, kau kira bisa mengalahkanku?” batinnya. Hanggara tersenyum miring kemudian berdiri di sebelah Teguh. ”Hah … kau lihat itu? Dia lebih menyukai mobil pemberianku. Yah … tentu saja, anak-anak tentu akan memilih apa yang disukainya, sesuatu yang lebih mahal,” ucap Hanggara setelah menghela napas se