Saga mengangkat panggilan seraya mengancingkan kancing kemejanya. Ia pun hanya diam meski mendengar suara di seberang sana. “Ha- halo, Renata?” Saga tetap diam, sengaja menunggu apa yang ingin Teguh bicarakan. Ia sengaja menyuruh orang suruhan Teguh memberikan nomornya, membohonginya bahwa itu nomor Renata. “Halo, Re? Ini aku. Ada yang ingin kubicarakan.” Di tempat Teguh, ia meremas ponselnya kuat saat tak juga mendapat balasan suara dari Renata. Tapi, ia sangat yakin yang dihubunginya benar Renata. Jika salah nomor atau salah sambung, pasti orang di seberang sana segera bicara. Teguh berusaha bersabar berpikir mungkin Renata sengaja. Ia pun kembali membuka suara berharap Renata mau menjawabnya. “Halo, Renata, ini benar kau, kan? Jangan hanya diam, Re. Katakan sesuatu. Aku tahu