Menghadapi Freya yang berubah liar karena pengaruh obat benar benar membuatku kelimpungan. Menahan hasrat nyatanya tidak semudah yang kubayangkan, apalagi bagi aku yang baru pertama mencicipi rasanya sentuhan. Senakal nakalnya aku dulu paling juga hanya sebatas ciuman, itupun tanpa hubungan yang namanya pacaran. Kecupan lembut kami perlahan menjadi ciuman panas. Mati matian aku mencoba bertahan untuk tidak semakin terhanyut dengan bibirnya yang seperti candu itu. Bagaimanapun aku menikmati rasa manisnya, masih saja terasa kurang dan kurang. Rangkulan tangannya di leherku semakin erat. Dengan kurang ajarnya dia sengaja membuka bibirnya, mengundangku untuk merasakan sensasi memabukkan di dalam sana. Sialan! Bagaimana aku bisa berhenti, sedang Freya mengajakku untuk meraih yang lebih lagi.