Pesan Vocksar

2029 Kata

.           “Sial!” pekik Angkasa. Dia berlari sangat cepat untuk mencegah serangan itu. Kaki Angkasa meluncur dengan posisi tubuh rendah melewati bagian bawah ayunan tangan Vocksar lalu menahan tebasan itu. Hampir saja! Kini mereka saling beradu kekuatan pedang. Tubuh Angkasa berada tepat di hadapan Naviza, tak terpisah jarak selangkah pun. Tangan mereka bergetar, saling mendorong dan menahan mati-matian.             “Angkasa,” ucap Naviza pelan memanggil nama pria itu dengan suara lemah. Pria Vocksar itu memiringkan kepalanya, menengok Naviza yang makin pucat dan hampir kehilangan kesadarannya. “Ini tidak akan seru kalau wanita ini mati sebelum kubunuh,” ucapnya santai. Mata Angkasa melebar mendengar kalimat itu, dia segera menoleh pada Naviza dengan cemas. Tapi Vocksar itu justru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN