. “Rombongan sudah siap, Yang Mulia.”
Ugo dan Eurfo berdiri berdampingan di depan meja Faritzal. Raja muda itu masih duduk di belakang meja kerjanya, meninjau setumpuk laporan dan selesai mengesahkan satu yang terakhir. Dia menutup map beludru merah yang sudah ia bubuhi cap dan tanda tangannya, lalu meletakkannya di tumpukkan paling atas. Setidaknya ada sepuluh map merah dan lima yang biru sudah selesai ditinjau Faritzal dan rapi tersusun di samping kiri tangannya.
“Kalian yakin semua pengamanan sudah sempurna?” tanya Faritzal. Tersirat keraguan dari sorot matanya.
Eurfo dan Ugo saling berpandangan. Pertanyaan itu membuat keyakinan mereka runtuh perlahan.
“Sudah kami lipatgandakan, Yang Mulia.” Ugo akhirnya angkat bicara. Lalu dia menoleh pada Eurfo diakhir
