Pintu Apartemen Zevanya dibuka dari luar dan terlihat Daniel yang sedang membantu memapah wanita itu masuk ke dalam apartemen. Sepanjang perjalan masuk ke apartemen dan lanjut ke arah kamar, berkali-kali Zevanya meringis kesakitan karena rasa perih di punggungnya saat ini. Sejujurnya Daniel ingin membantu Zevanya dengan menggendong wanita itu. Namun, Zevanya bersikeras menolak tawaran Daniel dan hanya membiarkan pria itu membantunya dengan memapah dirinya saja. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang karena kondisi Zevanya saat ini. Keduanya bernafas lega saat Zevanya akhirnya sampai di kamarnya dan duduk di atas ranjang. “Tunggu di sini, saya panggilkan dokter untuk memeriksa anda ,” ujar Daniel yang segera mengeluarkan ponselnya yang berada di saku celana. “Berhenti. Nggak perl