Terbangun

1272 Kata
Nirmala kembali ke kamar, memikirkan kembali keputusannya yang telah dibuat, dinding kamar bewarna biru menyejukan matanya dan juga hatinya kini tidak berpengaruh. Pikirnya dipenuhi dengan keputusan yang telah dibuat,memutuskan secara sepihak dengan Cakrawala Group. Hatinya merana, Luka yang dulu ternyata masih menganga. Tentu saja, waktu tidak bisa berbalik arah dan mengulang semua. Semua sudah ada di depannya. Pilihanya adalah kehidupannya yang akan dijalani. Tidak ada yang setuju dengan keputusannya, namun semua adalah ada digenggamnya. Mereka tidak bisa merasakan apa yang dirasakan. Bertahun-tahun telah dia lewati hanya untuk menyembuhkanluka yang dulu, saat dikira telah tersembuhkan ternyata, semua kembali meletus. Luka dulu hanya dibiarkan tanpa diobati, sekarang meminta tumbal kehidupan yangmerengkuh semua emosinya. So strong, this feeling. Like a storm. Ok, baiklah. Sekarang tidur saja dulu, esok adalah hari yang baru dengan kesempatan baru. Yakinlah Uwing akan tetap berada dijalan yang benar. Selama semua baik-baik saja. Semua stabil dan masih bisa diprediksi. Jangan dipaksakan yang bukan bagian dari kamu, karena dia akan tetap pergi darimu dan kamu akan kewalahan dengan semua. Bisa saja kamu yang lelah tanpa menghasilkan apapun dan apapun tidak bermanfaat untuk mu. Nirmala tertidur, dengan sangat lembut. Selembut malam yang membuat semua sejuk dengan embun yang datang dari alam. Semua terjadi berulang, tanpa ada yang mengontrol kecuali Allah. Semua orang memahami bahwa semua akan tetap terjadi dan tetap terjadi tanpa ada yang memaksa kan kehendak karena malam dan siang adalah kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia. Oke, manusia boleh menciptakan lampu yang bersinar terang benderang, membuat orang bisa terjaga. Tetap saja semua malam, kantuk, istirahat dan tidur adalah milik Allah yang tidak bisa ditukar dengan apapun itu. Lalu apa yang membuat mereka enggan kembali kepada Allah saat lelah dan asa telah pupus? Lalu apa yag membuat mereka enggan kembali kepada Allah saat bahagia dan keuntungan berlimpah hingga mencukupi semua kebutuhannya? Itulah manusia, hatinya tercipta dari beragam rasa yang membuat dia merasa semua miliknya tanpa mau melihat bahwa dirinya tidak memiliki apapun yang tersimpan di bumi ini. Saat kematian tiba, disitulah akar semua kehidupan hanya kembali kepada tuhan yang maha Esa. Berlarutlah malam dengan beragam bisikan yang menggelikan dan menina-bobokan. Mengelikan saat mimpi menjadi begitu beragam dan tidakdipilih seakan melihat beragam kehidupan yang telah lalu dan akan datang bercampur dalam kedipan mata yang tidak bisa diminta untuk berbuat lebh. Seakan film episode singkat diputar dan dibuat sebagai pertunjukan private. Pertunjukan hanya untuk diri dari diri sendiri. Takut, bahagia, senang , sedih, sakit menjalar kedalam diri dan hati membuat kita enggan menerima episode tersebut. Begitupula dengan bahagia yang diterima akan muncul rasa senang ke dalam diri dan membuat hati ikut bahagia dan senang, seakan ada harap yang tersembunyi jauh di sana menanti. Pernahkah kamu bermimpi tentang masa yang akan kamu lewati, seperti mentari yang muncul, hangat dan menghangatkan, menumbuhkan beragam kehidupan dan menyakinkan bahwa kehidupan ini lebih baik dengan kamu. Tentu itu adalah kebahagiaan di pagi hari dengan tema yang berbeda. Tema inilah yang mengisi hati dengan beragam warna, selalu diharapkan ada kebahagiaan dan kebahagiaan, seakan menolak susah dan sedih. Yah, bukan sedih atau susah yang membuat kita bahagia, namun ada saja yang membuat kita tahu bersyukur telah melewati semua itu. Tentu saja rasa syukur itu di pupuk dengan perkataan yang baik dan lebih baik untuk mengundang rasa bahagia yang ingin diselipkan dalam hati. Adakah kebahagian yang membuat susah orang lain, atau susah diri membuat orang lain bahagia, seakan menolak keadilan yang terus diminta oleh semua orang. Seakan keadilan adalah perkara nilai jual yang bisa dibeli dengan sedikit kilau yang membuat kamu adalah sebagai penikmat kehidupan yang sebenarnya. Adakah semua perkara menjadikan diri sebagai kehendak kebahagian dan kesusahan yang terpatri dalm renung-renung kecil dalam kalbu yang tidak pernah disusun dalam bidak-bidak permaianan yang terus membunuh waktu dan waktu yang terus mati oleh permainan kecil-kecil dengan sedikit samar terlihat itu adalah rasa yang terus dicari di dalam hati ini. Jika saja semua itu adalah permainan yang membuat kamu ingin menyesap kebahagiaan yang akhirnya membuat kamu susah, sebaiknya ini akan menjadi sebuah permainan panas yang bisa mengacaukan sifat-sifat alamiah kehidupan. Permainan ini dibuat dan dimainkan dalam perkara yang manis dengan lembut dan samar tanpa diketahui oleh sebab dan akibat yang membuat orang enggan mencerna dari sebuah kalimat-kalimat yang terus kamu sebut sebagai media pemersatu bangsa. Ada ada aja kamu, saat orang sedang bermimpi, kamu terbangun dan terkagetkan tentang mimpi orang lain yang membuat kamu tercenung meminta sebuah kepastian dari kehidupan. Membuat kamu tidak memahami sebuah kata yang membuat kamu tidak pernah mengerti mengapa sebuah mimpi bisa membangunkan kamu dari sebuah tidur yang membuat kamu seakan memiliki seribu Tanya yang tumbuh dengan subur dari kepala kamu sendiri, padahal tidak ada badai tidak ada hujan tidak ada tsunami. Hanya ada, sebuah ilusi yang terus mengusik kamu tentang kehidupan yang membuat kamu gusar dan tidak mengerti arah dari sebuah kehidupan yang terus menggali dari sebuah arti dari perjalanan langkah-langkah kecil tertatih menggapai semua dalam desak. Jika saja kehidupan adalah bangunan dari mimpi yang panjang dan hendak direalisasikan dan terealisasikan oleh kehidupan yang benar-benar membuat kamu menjadi semakin kesulitan untuk mengatur pernafasan yang bisa saja terjadi secara alami dan tanpa aturan, bisa dikatakan semua terset secara otomatis dan kamu hanya perlu untuk jalan dan berjalan menyambut sinar matahari dan memenuhi harapan hari yang bisa kamu ciptakan dengan beragam tema. Tema kehidupan yang kamu sketsa sendiri. Kamu warnai sendiri. Kamu jadikan sesuai dengan keindahan-keindahan yang terus mengantung di pelupuk mata kamu dan mata orang lain. Semua merupakan tema-tema yang berbeda-beda. Tentu saja bagi orang berbeda dalam pahami semua tema kehidupan. Itulah membuat mereka paham bahwa kehidupan adalah tema lama yang terulang untuk dibuat dan dicetak dalam medium keseharian. Mereka menyukai cara lama, menambahkan cara baru dan terus mencari hal baru. Semua berlangsung terus menerus tanpa henti mirip dengan waktu. Bergulir terus, mewarnai kehidupan zaman yang semakin diridukan. Seakan semua adalah sebuah kehidupan yang membuat mereka tertarik akan kehidupan yang disebut terbaru. Kehidupan yang mereka akan membuat kehidupan semakin mudah dan menyenangkan, semua menjadi ilusi karena dasarnya dari kehidupan dibangun untuk bertahan agar tetap hidup. Semua menjadi sebuah harapan yang membuat mereka bekerja keras. Bekerja hanya untuk sebuah kebaikan yang lebih baik dan lebih hidup. Angan mereka mencapai pada sebuah kehidupan yang mereka impikan. Membuat mereka yakin inilah yang terbaik dari mereka, dari mereka untuk mereka. Sisanya adalah sebuah candaan yang berulang kali dikhawatirkan. Khawatir mengenai masa yang akan datang menjadi lebih sulit. Menjadi lebih susah dari mereka dan tentu saja itulah adanya bagi sebagian orang dan bagi semua orang yang suka mengeluh. Adakah harap itu saat senja turun menjadikan mimpi adalah episode terpendek yang membuat beragam rasa di hati. Mimpi itulah mejadikan sebuah ilusi menjadi realita. Realita di mata dan di d**a terus tumbuh dan berkembang, seperti pohon dengan beragam buah. Buah-buah yang jatuh, mengibaratkan sebuah arti dari kehidupan baru yang tidak bisa disembunyikan lagi. Mereka adalah sebuah dilemma yang menyangkut masa depan. Diharapkan dan dikhawatirkan. Seperti mendung yang menggantung sebagai isyarat akan hujan, badai, tornado dan tsunami. Saat itu datang, pilihan hanyalah menerima dengan baik semua masalah dan menyelesakan bersama. Ibaratnya kobaran api, ingin melahap semua yang bisa dimakan tanpa mau ada jeda yang menganggu. Hanya semua itu yang membuat sepi adalah kata yang enggan diucap melalui kata-kata yang baik dan terbaik dari hati. Sepi bukanlah seperti kobaran api yang bersemangat, sepi adalah mimpi yang tidak terlintas ditidur. Hanya sebuah kegamangan yang membuat mereka tidak ingin melepas semua yang dimiliki dan mereka telah melepas atas dasar ingin mencari sebuah makna yang terselubung diantara jeda tidur. Akankah semua adalah sebuah isyarat untuk tidur saat terbangun atau terbangun saat tidur. Semua bukan senda gurau yang diucapkan dalam memilah sebuah kehidupan penuh kata. Semua adalah jalan menuju kehidupan yang sebenarnya melalui sepi itu
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN