Shotting

1192 Kata
Suara pintu yang terbuka, membuat Molina menyadari adanya kehadiran orang lain. Dan betapa terkejutnya dirinya karena yang datang adalah Jay. Pria yang tidak pernah dia duga akan datang kembali, setelah tadi bersama. Sontak Molina dan pria yang tengah bersamanya di kamar itu, membelalakkan mata karena terkejut melihat kehadiran orang lain dan tentu saja mengganggu kegiatan mereka. Jay mundur selangkah, dengan wajah menegang sejenak, lalu tersenyum getir sembari mengepalkan tinju menyaksikan adegan blue film tepat di depan matanya tanpa sensor, dimana pemeran utamanya adalah kekasih yang sangat dia cintai dua bulan ini. Darahnya menggelegak menahan amarah, kilatan matanya seperti malaikat pencabut nyawa, menyeramkan. Lidahnya terasa kelu, sehingga dia tak mampu melontarkan sepatah katapun, dadanya sesak, kakinya menggigil, sehingga dia tak kuasa berada di ruangan itu berlama-lama. Ingat akan tujuan kedatangannya, Jay segera memutar tubuhnya dan berjalan menuju sofa di ruang nonton, dimana ponselnya tertinggal. Jay segera memasukkan ponsel itu ke saku celananya, takut akan terjatuh di tangannya karena tubuhnya menggigil semakin parah. Dengan tanpa menoleh lagi kearah belakang, dia melangkah dengan langkah panjang menuju pintu keluar. Molina tampak bergegas menyusul sang kekasih setelah membalut tubuhnya dengan kimono. " Jay! Tunggu. Dengerin penjelasan gue. Jaay…semua gak seperti yang lo bayangin. Gue bisa jelasin semuanya, Jay!” Memilih mempercepat langkahnya berjalan menuju lift, tanpa menghiraukan suara wanita yang terdengar memohon belas kasihnya. Wanita yang beberapa jam lalu bergumul mesra dengannya di atas ranjang, kini dia telah bergumul dengan pria lainnya, hanya dalam hitungan jam. Masuk ke dalam lift yang telah terbuka dengan sekali tekan, merupakan salah satu keberuntungannya kali ini. Sehingga tak melihat wajah wanita yang telah menghianatinya, meski terdengar langkah wanita itu mengejarnya hingga keluar apartement. Jay memilih memalingkan wajahnya dan enggan menatap wajah penghianat itu. Hatinya hancur, kecewa. Bagaimana mungkin wanita yang dia cintai tega menghianati, yang lebih menyakitkan lagi adalah pria itu jauh lebih tua darinya. Jay tak habis pikir, apa yang kurang darinya, bukankah kehangatan juga telah dia berikan, materi? Sejak pertama jadian bahkan dirinya telah memberikan sebuah sedan Mercy untuk sang kekasih, karena saat itu mobil untuk transportasi sang kekasih acap kali mogok. Maklum saja, Molina adalah penyanyi pendatang baru yang kebetulan meroket sejak kedeketannya dengan Jay. Belum lagi, sebulan perayaan jadian mereka, Jay memberikan hadiah kalung berlian dengan harga fantastis. Di perayaan mereka bulan kedua, Jay menghadiahkan sumbangan senilai miliaran, atas nama Molina di sebuah yayasan penderita Kanker, demi mengharumkan nama sang kekasih di mata publik. Tentu saja, Jay memberikan hadiah tak hanya bertepatan moment pentint mereka. Karena Jay memang type pria yang sangat royal dengan wanita yang di cintainya. Dia tulus melakukan apapun demi wanita yang di cintainya, termasuk ketika sang kekasih mengeluarkan album baru minggu lalu, Jay sengaja memberikan peluang agar hubungan mereka terhembus ke media, meskipun kata iya tak pernah keluar dari bibirnya. Tapi dengan begitu saja, album baru sang kekasih langsung terjual habis dalam 5 menit. Tentu saja hal itu memberikan keuntungan besar bagi label music dimana sang kekasih bernaung. Dan mulai sejak itu, sang kekasih menjadi kesayangan label music. Apa kurangku? Aku toh memberikan materi yang cukup untuknya, popularitas? Kurang populer apa seorang diriku? Kehebatan ranjang? Sudah jelas dia kalah telak dariku? Lalu mengapa dia menghianatiku, bahkan dengan pria tua! Jay menggelengkan kepalanya, dia tak habis pikir mengapa sang kekasih tega menghianatinya. Pertanyaan demi pertanyaan itu semakin menyesakkan dadanya, hingga membuatnya ingin berteriak dengan keras demi dapat melampiaskan semuanya. Sesampainya di dalam mobil, dia membanting pintu, hingga mengejutkan Kanaya yang hampir terlelap. Di tambah sebuah tinju melayang menghantam jok mobil. " Jalan sekarang jugaa. Buruaann!!” Teriak Jay dengan penuh amarah. Kanaya menaikkan bibir atas sebelah kiri sembari menggerutu dalam hati. Dih. Salah apalagi aku ya Lord! Sumpah. Kerja ama ni orang emang gaji gede, bener. Tapi sport jantung mulu. Sabar Kay, majikan kamu ini anggep aja mahluk paling unik, paling lucu dan paling ngangenin. Whats?! Ngangenin, hoeeek! Ahh. Serah lu aja dah boss! Yang penting jangan pecat Kay yak! Kanaya memilih diam dan tak menambah menyulut amarah di hari pertamanya. Dia ingin menciptakan citra baik di depan sang majikan. Bahwa sang majikan tidak akan merugi jika mengerjakannya. Sebenarnya situasi ini lebih seram di banding ketika sang majikan marah padanya dan memanggilnya dengan serangkaian panggilan “ sayang ” terhadapnya. Di tambah wajah sang majikan yang tampak tegang dan memerah, lebih seram dari wajah mak Lampir di sinetron tontonannya dulu ketika masih kecil bersama kedua orang tuannya. Karena sang majikan tak memberi instruksi lebih lanjut, Kanaya membawa sang majikan pulang kerumahnya. Karena matamya sudah sangat berat, sehingga yang ada di otaknya selain uang adalah tempat tidur. Sesampainya di rumah, Kanaya menghentikan mobil di depan pintu rumah, tanpa pemberitahuan, sang majikan menuruni mobil dengan langkah panjang, membuat Kanaya bernafas lega. Lalu Kanaya memarkirkan mobil bersejajar diantara deretan mobil mewah di halaman luas rumah milik sang majikan. Kanaya menoleh setelah mendengar namanya di panggil oleh seseorang, ternyata itu adalah asisten kepala di rumah itu yant mengintruksikan Kanaya untuk beristirahat dan sudah di tempat ini jam 6 pagi, karena jadwal shotting sang majikan ada di pagi hari. Kanaya memahaminya dan dia pun meninggalkan rumah super mewah dengan pekarangan yang sangat luas bak istana, dengan mata yang bersisa setengah watt. *** Keesokan harinya, Kanaya menjemput majikannya untuk mengantarkannya shooting Film terbaru di daerah Lebak Bulus dan Bundaran HI. Proses shotting yang membutuhkan waktu seharian dalam pengambilan adegan, maklum saja, sang mahikan adalah pemeran utama, sehingga adegan yang di ambil lenih banyak daripada pemeran lainnya. Dan Kanaya dengan setia menemaninya sembari memperhatikan dari dalam mobil dengan sesekali ikut memperagakan gerakan dengan tangannya, lalu dia terkekeh sendirian. Sungguh sangat menghibur pikirnya. *** Tiga bulan berlalu tanpa terasa, dan Kanaya akhirnya telah mematahkan semua kebiasaan sang majikan gonta-ganti sopir. Dengan begitu tentu saja para asisten rumah tangga yang memasang taruhan sudah mendapat hasil siapa pemenang. Sedangkan ibu majikannya sangat baik terhadapnya karena di anggap mampu menahlukkan sifat keras dan manja dang putra. Tentu saja rasa terimakasih dari snag ibu majikan itu tak hanya sekedar kata, sebuah bingkisan dan tambahan uang saku membuat Kanaya semakin bersemangat untuk terus berada di sisi sang majikan, meskipun sang majikan masih belum bisa akrab dengannya. Gaji pertamanya itu tentu saja tak terlewat untik Bu Minah dna pak Tongah sebagai sumber rejekinya. Kanaya membelikan wanita tua dan sang suami seperangkat alat untuk beribadah dan di berikannya ketika mampir sepulang kerja di warung Bu Minah. Dan sejak kejadian larut malam itu, sang majikan tak pernah memintanya untuk mengantarnya ke apartement tersebuy, sehingga Kanaya berasumsi bahwa sang majikan sudah putus dengan wanita itu sejak malam itu. Jujur, Kanaya merasa sedikit lega, karena sejak kejadian itu sang majikan lebih pendiam dan setelah selesai shotting mereka langsung pulang kerumah tanpa berjalan kemana-mana, hal ini berlangsung selama hampir tiga bulan ini, hingga akhirnya sang majikan menyelesaikan shotting film terbarunya. *** Hari berganti, bulan berlalu, dan sikap bawel sang majikan mulai terlihat kembali normal sejak sebulan terakhir, atau menginjak bulan ke-enam dimana Kanaya menjadi sopir pribadinya. Dan usut punya usut ternyata sang majikan sedang cinlok dengan lawan mainnya di film tersebut. Artis Cantik itu adalah salah satu pemeran utama wanita yang menjadi favorite remaja masa kini, karena kecantikan wajahnya yang cantik dan actingnya yang selalu berhasil memukau penonton. Dia bernama Ralika Eiden.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN