Tutupilah auratmu sebelum aurat mu ditutupkan. Berhijablah dirimu sebelum kain kafan yang menghijab mu.
***
Author pov
Kini Talia sedang menunggu bunda nya yang akan mengantarkannya ke mall terdekat untuk membeli hijab yang sesuai untuk dirinya.
Ya Talia memutuskan untuk berhijab setelah meminta petunjuk kepada Allah, oleh karena nya ia meminta bundanya untuk memilihkan hijab yang sesuai untuk nya nanti.
"Bun aku malu nanti kalo aku diledek temen gimana ?" kata talia didalam mobilnya.
"Kamu takut diledek sama temen ? Ga takut ledek Allah untuk masuk neraka ?" tanya bunda nya balik yang membuat talia diam.
"Dari dulu kan udah bunda bilang li hijab itu wajib, kamu selalu aja ngeyel gerah lah ini lah kamu ga kasian sama ayah ? Dia udah banting tulang untuk kehidupan kita tapi kita ga berterimakasih sama dia, kamu mau kalo ayah meninggal dia masuk neraka gara - gara anaknya gamau berhijab ?" talia menggeleng menjawab pertanyaan bundanya.
"Lalu kenapa kamu masih ragu untuk berhijab, padahal dengan kamu berhijab kamu akan lebih dilindungi oleh Allah, coba kalo udah pake pakaian yang tertutup apa yang mau digoda ? Mentok paling mau ngaji ya mba ?, gitu kan? Tapi saat kamu ga pakai kerudung rambut kamu yang indah banyak orang yang liat membuat mereka jadi zina penglihatan. Dan jika kamu salahkan mereka apa kamu sadar kamu sendiri yang menggoda mereka dari cara pakaian kamu li" jelas bundanya
"Yaudah bun, lia udah fix bakal pake hijab ga peduli mereka akan menghina lia, lagian tingkat keimanan seseorang yang akan berubah akan terus diuji bukan sebagai bentuk Allah menyayangi kita"
"Nah itu dia anak bunda, udah yuk turun udah sampe" talia dan bundanya pun turun dan masuk ke toko hijab tersebut.
"Selamat siang ada yang bisa saya bantu ?" tanya pegawai tersebut.
"Saya dan anak Saya ingin melihat lihat hijab dan gamis untuk anak Saya"
"Ooh boleh silahkan, untuk umur berapa anak nya ?"
"Ini samping Saya" Kata bundanya menunjuk Talia.
"Cantik anak nya jarang anak muda sekarang mau pakai hijab"
"Ehehe makasih" Kata Talia.
"Gih kamu pilih Sayang, mana yang kamu suka dan tentunya tertutup hingga d**a okey"
"Siap ma" Kata Talia sambil memilih milih hijab yang sesuai untuk dirinya.
Lama berkutat dengan berbagai motif dan coral hijau akhirnya pilihannya jatuh ke hijab berwarna pink dengan gamis berwarna putih dia pun mencobanya diruang ganti.

Ps : anggep aja di picture itu Talia ya.
"Bun liat deh cocok ga ?" Tanya Talia kepada bundanya.
"Wahh kamu cocok banget nak kamu cantik" Talia Tanya tersenyum malu mendengar pujian mamanya.
"Iya gelis pisan eneng teh" Kata pegawai disitu.
"Bisa aja kalian, bun Talia mau yang ini deh"
"Yaudah ada lagi ?" Talia pun memilih - milih lagi hijab yang lainnya. Dia membeli banyak hijab untuk kesekolah dan pergi pergi.
"Udah yuk bun kayaknya segini aja dulu"
"Yaudah yuk kita bayar" mereka berdua pun menuju kasir untuk membayar semua belanjaannya.
setelah membayar mereka keluar dari took tersebut.
"Bun makan dulu ya lia laper" Kata Talia merengek seperti anak kecil.
"Yaudah ayuk, jangan gitu li malu tau Sama orang kayak anak kecil aja" Kata bundanya.
"Ishh bunda" sungut talia, bunda nya hanya menggelengkan kepala melihat anak semata wayangnya yang masih Saja manja. Namun dia sangat menyayangi putri manja nya tersebut.
Mereka pun menuju restaurant untuk makan siang terlebih dahulu sebelum mereka pulang kerumah.
.
.
.
Setelah seharian mereka berjalan jalan kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga bersama ayahnya.
"Ayah Tadi talia beli hijab bagus bagus deh yah" pamer talia kepada ayahnya.
"Wah bagus dong ? Akhirnya kamu berhijab juga, semoga Allah selalu meridhoi niat baik kamu ya nak" Kata ayahnya sambil mengelus kepala talia.
"Aamin" Kata mereka.
"Mulai besok lia udah mau make hijab nya yah,bun doain Bella agar istiqomah yah" Kata talia
"Aamin, yaudah gih sekarang kamu belajar Habis itu solat terus tidur biar nanti pas solat Tahajud ga kesiangan" Kata bundanya.
"Siap bu bos, good night bunda" Kata talia mencium pipi bundanya.
"Dan good night juga ayah" Kata talia sambil melakukan hal yang Sama, mencium pipi kedua orang tuanya. Sebagai bukti bahwa dia sangat menyayangi dan mencintai keduanya. Dan selalu berdoa agar ayah dan bundanya selalu diberikan kesehatan dan panjang umur sampai ia bisa membahagiakan keduanya nantinya.
Talia segera menuju ke kamarnya untuk melakukan apa yang diperintahkan kedua orang tuanya Tadi.
.