Tidak ada yang tau bahwa aku mencintai sahabat ku, bahkan Bella sahabat paling dekat dengan ku. Aku hanya bisa mencintai mu dalam doa ku, dan menyimpan perasaan ini dalam - dalam.
Nathalia Syahnaza
***
Author pov
Waktu berjalan seiring cepat berlalu, setelah kegiatan perkemahan kemarin yang melelahkan, kini aku sedang duduk bertiga bersama rey dan aliya. Tanpa Bella Karena dia sedang sakit setelah acara perkemahan itu.
"Al sejujurnya aku masih bingung Sama kedatangan kamu yang tiba - tiba gini seakan kamu udah pernah tau kita sebelum nya." Kata talia yang membuat aliya mengangkat setengah alis nya namun dia tetap menjawab Talia.
"Aku juga gatau, maybe karna aku imut Kali ya" Kata aliya bercanda.
"Apaan si al, garing ih serius ta aku nanya" desak talia
"Tuh rey Talia Minta diseriusin kapan Siap nya" Kata aliya ke rey, yang membuat Talia melotot seketika. Bagaimana bisa aliya berkata seperti itu apa dia tau aku menyukai rey.
"Hah, yaudah secepat nya serius in ya ga tal" canda rey.
"Dasar stress" kata Talia sambil mengalihkan pandangannya ketempat lain untuk mengusir kegugupannya.
" cie pipi nya merah cie" kata aliya menggoda.
"Udah si al ah, aku mau ke kelas aja" kata talia yang hendak bangkit namun dicegah oleh aliya.
"Oke oke haha gitu aja ngambek sini aku ceritain"
Talia kembali duduk namun masih dengan muka bete nya.
"Muka nya Jan dijelek - jelek in tal udah jelek" ledek rey, talia hanya melihat rey dengan sinis.
"Senyum dulu dong nanti ga aku ceritain nih" kata aliya yang membuat talia senyum namun terpaksa. Rey yang melihat nya hanya menggelengkan kepala Saja.
Imut juga singa betina kalo lagi Marah, batin rey.
Eh apaan si,malah ngelantur kan batin rey lagi sambil menggelengkan kepalanya.
"Kenapa rey ? Pusing ? Kok kepala nya digeleng - geleng" Tanya aliya.
"Engga kok lagi olahraga aja" kata rey sambil mengulang gelengan kepala lagi.
"Stress olahraga disini, lapangan kosong noh temenin mak lo" kata talia sambil mengingat guru olahraga mereka yang galak itu.
"Dih mba nya sewot mulu deh heran Saya jadinya" kata rey.
"Lah Saya kan saran yang bener, mas nya aja yang sensian" kata talia lagi.
"Lah mba nya komen aja"
"Udah udah jadii cerita ga nih? Kok malah ribut nanti jadi jodoh lo" Kata aliya
"GA BAKAL" Kata mereka berdua kompak.
"Tuh kan barengan ciee" ledek aliya. Entah kenapa Aliya jadi sangat senang meledek mereka berdua.
"Lo ngapain si ikut - ikut"kata talia
"Siapa yang ikut - ikut lo nya aja kali yang ikutin gw secara gw kan ganteng." Kata rey dengan PD nya.
"Dasar kepedean, udah lanjut al gausah laden in orang gila_-"
"Eh en.." Ucapan rey terpotong karna teriakan talia.
"Huaaaaa berisik rey ntar ga jadi cerita nya ah elah"
"Talia pelan- pelan diliatin orang - orang itu" kata aliya mengingatkannya. Talia menengok dan benar ternyata orang - orang sedang melihatnya talia hanya mampu tersenyum dan meminta maaf.
"Oke kita cerita sekarang, jadi awal nya aku juga gatau, aku kan anak baru nih, nah aku penasaran ama lingkungan sekolah kan terus aku nemuin Bella itu dibelakang sekolah. Masa iya aku diemin kan ? Ga mungkin akhirnya aku deketin aku dengerin dulu dia mencurahkan semua posisi nya dia nangis tuh dibelakang sendirian aku belum tau masalahnya cuma ya dengerin aja, aku kasih kesempatan dia meluapkan rasa sakitnya. Ahh mengingat Bella yang seperti itu dulu mengingatkan ku Sama seseorang yang udah nyakitin aku. Tapi aku ga bakal bahas kisah aku. Nah setelah itu aku sambung perkataan dia bahwa semua yang kita mau bukan berarti Allah akan mengabulkan semua nya dengan cepat. Dan kalo misal nya kita mengejar cinta manusia hanya kekecewaan yang kita dapet aku ceritain semua kisah nya nabi Yusuf dan Zulaikha kisah yang membuat diri aku bangkit juga dulunya. Bahwa mengejar cinta manusia itu hanya kekecewaan yang kita dapat. Kita punya Allah kan ? Terus kenapa harus bingung, Allah maha pembolak balik hati seseorang, bisa aja azka sekarang gasuka Sama Bella tapi kita gatau kehidupan dimasa depan bukan ?. Gausah jauh jauh deh misal ada orang suka kita, kita mah benci banget kan ya tapi kalo diledekin terus percaya deh disitu pasti timbul benih - benih pohon,, hahaha"
"Pohon ? Kok jadi pohon sih ?" Kata talia bingung.
"Iya pohon cinta udah al lanjut ngurusin bocah lemot Susah" Kata rey memotong pembicaraan, dan talia hanya mendengus saja. Aliya pun kembali melanjutkan pembicaraannya.
"Iya kayak timbul benih - benih cinta gitu tal intinya. Terus aku punya dorongan bahwa aku harus membuat Bella ini berubah aku awalnya ga yakin. Tapi aku yakinin aja Bella pasti bisa berubah, and see ? Sekarang dia lebih baik kan dari sebelum nya. Intinya jangan pernah mencintai makhluk melebihi cinta kalian kepada Allah karena itu hanya akan membuat diri kalian kecewa. Lagian kita masih muda mending kita mulai mengejar cinta Allah, kalo Allah udah cinta kita nih ya jangan jodoh yang kita dapet, kekayaaan, nikmat dunia dan akhirat pun kita peroleh. Gimana ? Masih mau mengejar cinta manusia yang cuma Bikin kekecewaan? gitu aja sih. Percuma kita galauin dia belum tentu dia galau in kita, belum tentu dia jadi jodoh kita iyakan ? Rugi ga tuh kalo udah gitu ?" Kata Aliya
"Iya rugi, bagus juga sih Bella bisa berubah cepat dengan adanya kamu dulu aku Sama rey selalu ingetin dia tapi dia tetep aja Gamau denger kita. Makasih ya Al udah mau jadi sahabat kita yang merubah kita menjadi lebih baik lagi. Oh iya aku Minta maaf udah pernah iri, benci dan seudzon Sama kamu Karena awalnya aku pikir kamu mau merebut Bella dari aku." Kata Talia menyesal.
"Iya gpp kok aku wajar, kamu menyayangi Bella, Sama aku pun demikian."
"Iya bener"
"Oh iya gw duluan ya ada tanding futsal, gw juga mau makasih udah bisa rubah sahabat - sahabat gw al dan gw juga tentunya. Dan sekarang gw jadi lebih ganteng" Kata rey dengan sombongnya.
"Idih najis" Kata talia menyahut.
"Ah bilang aja sirik sauron" Kata rey dan langsung pamit pergi menghindari celotehan talia selanjutnya.
"Sauron apa Al?"
"Gatau juga coba nanti kamu search"
"Hmmm iya oke deh" Kata talia sambil menyesap minumanya begitupun aliya langsung memakan cemilan yang ada sambil membaca n****+ nya lagi.