Doa

1172 Kata
Kaisar Xian sedang berada di paviliun pribadinya. Dia tengah duduk sembari membaca gulungan kertas. Sesekali matanya melirik ke arah Chu Fei Yang yang kini tengah menjalani masa hukuman. Chu Fei Yang harus menyalin kitab Buddha sebanyak seratus kali karena sikap sembrononya pada Kaisar Xian dan keluarga kekaisaran. Ini sebenarnya bukanlah bentuk hukuman, kaisar Xian hanya berusaha untuk membuat Chu Fei Yang berada di sisinya. Mengingat misteri kematian kaisar belum terpecahkan, jadi kaisar Xian harus membuat Chu Fei Yang berada di pihaknya. Tatapan licik Chu Fei Yang menyapu ke arah kaisar Xian, ia tersenyum meledek, “Kaisar, alih-alih menyuruh hamba ini menyalin kitab Buddha, kenapa kaisar tidak membiarkan hamba membuatkan tonik untuk yang mulia agar ritual malam kaisar dan permaisuri akan berjalan baik?” Kaisar mengubah tatapannya yang semula berada di gulungan kertas menuju wajah Chu Fei Yang. Kiasar Xian tidak mengira adik sepupunya yang ceroboh ini akan mengeluarkan kata-kata seperti itu. Kaisar Xian tidak bisa membantu tetapi dia hanya bisa tersenyum, tatapan mematikan kaisar Xian membuat Chu Fei Yang kembali menunduk dan berkata dengan suara yang hampir tidak terdengar, “Aku salah lagi? Aku bukanlah penganut Buddha yang harus menyalin kitab-kitab ini.” Setelah kembali hening, suara berat tiba-tiba membuat Chu Fei Yang merinding, “Fei Fei, posisi menteri kesehatan istana sebentar lagi akan kosong. Bukankah paman Chu akan segera pensiun, bagaimana kalau kau menggantikan posisinya?” Chu Fei Yang terdiam saat mendengarkan usulan menggiurkan ini. Tapi nyatanya tuan muda keluarga Chu itu sama sekali tidak tertarik dengan kekuasaan. Hal itu sama sekali berbeda dengan sikap ayahnya, Chu Qiang Jing. Tuan Chu yang sekarang menjabat sebagai menteri kesehatan itu adalah ayah dari Chu Fei Yang. Tapi Chu Fei Yang yang sejatinya menyukai medis sama sekali tidak berniat untuk menjadi seorang pejabat. Dia hanya mencintai pekerjaannya ini dan melakukannya tanpa pamrih. “Yang Mulia Kaisar, hamba hanyalah anak kecil. Di luar sana masih banyak potensi yang melebihi hamba.” Ujar Chu Fei Yang seraya menjawab tawaran kaisar Xian. Kaisar Xian tidak terlalu terkejut dengan jawaban adik sepupunya itu. Kaisar Xian sudah menduga dari awal bahwa dia akan di tolak oleh Chu Fei Yang. Tapi Kaisar tidak kehabisan akal, ia segera membantah, “Ayahmu akan kecewa ketika mendengar hal ini. Apakah kau yakin akan menolakku?” Chu Fei Yang dengan hati-hati menjawab pertanyaan Kaisar Xian. Dia takut kakak sepupunya itu akan menambah hukumannya lagi, “Maafkan hamba yang mulia. Tapi hamba akan kembali mengabdi di masyarakat untuk beberapa bulan ke depan.” Chu Fei Yang terpaksa membuat kebohongan untuk menghalangi niat Kaisar ini. Tapi Kaisar Xian terlalu cerdas untuk bisa jatuh ke dalam perangkap murahan adik sepupunya itu. Kaisar Xian masih menjaga ekspresinya yang tenang, dia kemudian mengambil sebuah gulungan kertas berwarna kuning keemasan. Dengan wajah yang sedikit tersenyum Kaisar Xian mulai membuka gulungan itu. Tatapan penasaran Chu Fei Yang tidak pernah lepas dari kaisar Xian. Hawa mencurigakan kini mengalir dari dalalm diri Kaisar Xian, Chu Fei Yang kembali membuka mulutnya, “Aiya, Kaisar, anda membuatku takut.” Kaisar Xian melirik Chu Fei Yang, “Ah, apakah Fei Fei masih mempunyai rasa takut setelah menolak Bioge ini?” Chu Fei Yang merasakan darah mengalir ke otaknya, ia tidak bisa berkomentar tapi tatapan menakutkan Kaisar Xian itu membuatnya gemetar. Kaisar Xian membuka mulutnya dan membacakan tulisan yang ada di gulungan kertas itu, “Yang mulia, selamat untuk penobatan anda. Kami dari kerajaan Goguryeo mengirimkan hadiah dan obat-obatan yang akan membantu kaisar Xian menjadi lebih sehat. Dan untuk mempererat hubungan dinasti Han dan Goguryeo kami ingin….” Chu Fei Yang masih mendengarkan, tatapannya kembali menuju ke Kaisar Xian begitu Kaisar berhenti membaca. Kaisar Xian melirik Chu Fei Yang dengan tatapan menyebalkan sebelum akhirnya melanjutkan bacaanya, “..kami ingin mengundang tabib dari Han dinasti untuk menghadiri pelatihan medis di Goguryeo. Kami secara khusus mendatangkan ahli medis dari barat sebagai guru.” Mata Chu Fei Yang menunjukkan senyuman kebahagiaan yang tiada tara. Kegilaannya pada dunia medis tidak bisa menahan rasa tertariknya pada undangan kerajaan Goguryeo ini. Kaisar Xian yang melihat ekspresi Chu Fei Yang segera berbicara, “Aiya, apa yang harus aku lakukan dengan undangan ini? Aku bahkan tidak punya tabib pribadi. Si Zhui, apakah kau mempunyai ide tentang hal ini?” Kaisar Xian melirik Si Zhui ketika mengatakan hal ini. Si Zhui yang sudah paham akan trik licik Kaisar Xian segera membantu, “Bagaimana jika tuan Chu yang di utus?” Kaisar Xian, “Tuan Chu, kau benar…tapi dia akan segera pensiun dari jabatan ini. Ada baiknya untuk calon menteri kesehatan yang pergi, aiya tapi aku sama sekali belum…” Chu Fei Yang menelan ludahnya sendiri, ia memutuskan urat malunya dan segera memotong ucapan kaisar Xian, “Aheheh, Kaisar. Hamba bukannya menolak tawaran Kaisar, lagi pula hamba hanya meminta waktu untuk berpikir. Tapi hamba rasa hamba bisa pergi mewakili dinasti kita.” Kaisar Xian ingin tertawa begitu mendengar ucapan adik sepupunya ini. Tapi ia masih mempertahankan sandiwaranya, “Fei Fei, tapi Biaoge ini mendengar kalau kau akan melakukan pelayanan masyarakat. Jadi Biaoge pikir…” “Ge, aku berbohong. Aku akan menerima tawaranmu.” Ucap Chu Fei Yang dengan terbata-bata. Kaisar Xian mendengus, ekspresinya penuh kepuasan, “Ah, kau sekarang benar-benar berani berbohong pada Kaisar yah? Aiya, dasar bocah tengik. Jadi apa kau sudah yakin dengan keputusanmu? Kau akan menjadi menteri kesehatan begitu kau kembali dari Goguryeo?” Chu Fei Yang akhirnya menyerah, “Ya, ya, itu benar.” Kaisar Xian senang mendengar jawaban adik sepupunya itu. Sebenarnya, selain berniat untuk menjadikan Chu Fei Yang sebagai menteri kesehatan, Kaisar Xian juga mempunyai tujuan untuk menjadikan adik sepupunya itu sebagai salah satu orang kepercayaanya. Dengan perginya Chu Fei Yang ke Goguryeo maka ia akan bisa belajar lebih banyak lagi soal medis, terlebih lagi ini adalah kesempatan untuk menyelidiki kematian kaisar Liu Bian! Semua keputusan kaisar Xian ini telah melalui pertimbangan yang begitu matang. Undangan beasiswa yang di tawarkan oleh kerajaan Gogryeo ini mamakan waktu selama satu bulan lebih. Dalam satu bulan ini, kaisar Xian ingin menembak 2 burung dengan satu batu. Kaisar Xian akan menugaskan Chu Fei Yang untuk menyelidiki racun itu selama berada di Goguryeo. Dan setelah sebulan berada di negeri asing, maka kepulangan Chu Fei Yang akan bertepatan dengan habisnya masa jabataan menteri kesehatan. Ini adalah hal yang baik, kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk kedua kalinya. */ Sementara itu di pegunungan Siyuan, permaisuri Xianmu dan janda permaisuri telah selesai berdoa. Wajah bahagia nampak dari kedua wanita itu, terlebih lagi dari wajah janda permaisuri agung. Wajah keriputnya menunjukkan kebahagiaan yang tidak bisa di jelaskan. Setelah berpamitan kepada biksuni yang ada di kuil, mereka pun berjalan menuju kereta kuda. Mereka berniat untuk kembali ke istana secepatnya. Langit malam kini telah menggantikan langit sore, jalan menuju ibu kota tampak sepi. Hanya suara angin malam dan longlongan anjing jalanan yang membuat suasana hening menjadi sedikit hidup. Melihat situasi sekitar yang sangat sepi, Kapten Li selaku pemimpin regu segera memperketat penjagaan. Bagaimanapun, keterlibatannya di dunia militer telah membuat insting kapten Li menjadi sangat kuat. Dan benar saja, selang beberapa meter berjalan, kereta kuda kekaisaran di hentikan oleh segerombol bandit jalanan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN