RAHASIA

1810 Kata
“Kau tidak salah berkata kan? Ini benar-benar suatu fakta dan bukan rumor?” Kaisar Xian sekali lagi bertanya untuk memastikan bahwa apa yang di dengarnya dari mulut Chu Fei Yang itu memang benar adanya. Si Zhui yang bahkan sedari tadi tidak bersuara dan hanya diam untuk mendengarkan percakapan antara Chu Fei Yang dan Kaisar Xian pun tampak terkejut. Chu Fei Yang tidak menyangka sebelumnya bahwa fakta ini benar-benar hal yang baru bagi kaisar Xian yang tekenal jeli. Chu Fei Yang kemudian berbicara, “Tentu saja aku yakin. Aku menyeledikinya dari akar. Mengetahui bahwa perdana menteri Cao Pi sering berkunjung ke Goguryeo aku jadi tertarik dengannya. Jadi secara tidak sengaja aku menyelidiki latar belakangnya. Seperti yang yang mulia ketahui, Cao Pi ini berasal dari keluarga bangsawan. Dan dikatakan bahwa ayahnya adalah adik dari panglima Cao Cao yang telah meninggal sebelumnya. Tapi apakah kaisar tau, bahwa adik Cao Cao sudah meninggal bahkan sebelum malam pernikahannya?” Kaisar Xian terkejut, wajah tampannya tidak bisa berkata-kata lagi ketika ia mendengar fakta ini. Sementara itu Chu Fei Yang diam sejenak untuk memberikan waktu pada kaisar Xian yang terlihat sangat terkejut. “Di katakan bahwa ayah Cao Pi meninggal karena penyakit. Dan Cao Furen (Ibu Cao Pi) yang sejatinya adalah kekasih masa lalu Cao Cao merahasiakan hal ini dari Cao Pi. Cao Pi hanya tau kalau Cao Cao adalah pamannya dan bukan ayahnya. Selain itu, Cao Furen yang tidak lebih dari istri simpanan itu hanya bisa diam.” Mendengar fakta ini, pikiran kaisar Xian langsung melayang ke permaisurinya yang tidak lain adalah putri dari Cao Cao. Dia secara khawatir berbicara, “Aku yakin permaisuriku tidak tau akan hal ini. Dia akan hancur saat mengetahuinya.” Chu fei Yang mengangguk setuju, “Begitu pula dengan calon istriku, Cao Xiao.” Setelah jeda sejenak Chu fei Yang kembali melanjutkan, “Rahasia ini hanya diketahui oleh Cao Furen dan Cao Cao saja. Ah, langit juga mengetahui, di tambah aku, kaisar Xian dan juga Si Zhui.” Untuk saat ini titik terang dibalik pembeli racun berbahaya itu sudah di temukan. Cao Pi adalah orang yang membeli racun berbahaya itu, tapi kejelasan mengenai motif dan tujuannya masih belum jelas. Oleh karena itu, kaisar Xian masih harus menyelidiki hal ini lebih jauh. Fakta kedua yang mengejutkan adalah tentang perdana menteri kiri Cao Pi, yang tidak lain adalah anak haram dari Cao Cao. Masalah ini semakin ruyam dan kaisar Xian masih kesulitan untuk menemukan benang merah dari masalah ini. “Kaisar, aku sudah sangat berbaik hati untuk memberi tau anda tentang fakta ini. Ini bahkan oleh-oleh yang sangat berharga dan melibihi kewajibanku. Sekarang saatnya anda menepati janji anda. Kaisar tidak akan berubah pikiran karena hal ini kan?” Chu Fei Yang secara hati-hati mengungkapkan isi hatinya. Pemikiran Chu Fei Yang dan Kaisar Xian sejatinya tidak jauh berbeda. Kaisar Xian sudah menyadari bahwa jika pernikahan antara Chu Fu dan Cao Fu terjadi, maka kekuatan fraksi barat dan Cao Cao akan bertambah. Dan tentu saja Chu Fei Yang sadar akan hal ini, tapi ia mempunyai pemikiran lain. “Kaisar, aku tau kekhawatiran kaisar. Tapi aku berani bersumpah bahwa Cao Xiao bukan seperti ayahnya. Lagi pula ini masih terlalu dini untuk memberikan cap pada Cao Cao bahwa ia terlibat. Aku janji Cao Fu tidak akan mendapatkan apa-apa dari pernikahan ini. Aku hanya ingin menikahi wanita yang aku cintai, aku harap kaisar sebagai satu-satunya Biaoge yang aku hormati bisa memenuhi permintaanku ini.” Chu Fei Yang menatap kaisar Xian dengan tatapan penuh harapan. Kaisar Xian adalah seorang pemimpin yang tidak pernah ingkar pada ucapannya. Walau resiko pernikahan ini sangatlah besar, tapi ia tidak bisa membuang peluang kebahagiaan adik sepupu yang sangat ia sayangi. Di lain sisi, kaisar Xian juga masih ragu atas keterlibatan ayah mertuanya itu dalam pembunuhan kaisar Liu Bian. “Aku mengerti, aku tidak akan mengingkari janjiku. Tapi berjanji lah, aku akan tetap berada di sisiku.” Kaisar Xian berkata dengan sungguh-sungguh. “Aku berjanji, bagaimana pun masa depan kami nanti. Kebenaran akan selalu aku junjung. Biaoge tidak perlu khawatir.” Chu Fei Yang juga menjawab dengan penuh kesungguhan. */ Di sudut istana yang lain, permaisuri Xianmu terlihat sedang berjalan-jalan di taman bunga bersama para pelayannnya. Permaisuri tampak senang ketika ia menyaksikan bunga-bunga di istana sedang bermekaran. Tanpa di duga kaisar Xian yang sudah memperhatikan kecantikan permaisuri Xianmu yang menyaingi bunga itu, maka tanpa penundaan lagi kaisar Xian menghampiri bunga hatinya itu. “Salam pada kaisar.” Ujar permaisuiri bersama para pelayannya. Kaisar Xian hanya tersenyum. Tangannya kemudian meraih tangan kecil permaisuri dan mereka berdua pun berjalan berdampingan di taman istana. Sementara itu, para pengawal dan dayang istana hanya diam dan memperhatikan kaisar dan permaisuri mereka dari jauh. “Aku punya sesuatu untuk di duskisan pada permaisuri.” Kaisar Xian seketika berbalik hanya untuk melihat wajah cantik nan anggun permaisuri Xianmu. Permaisuri Xianmu tersenyum dan berkata dengan lembut, “Silahkan yang mulia kaisar berbicara.” Kaisar Xian masih tidak melepaskan genggaman tangannya itu, sebaliknya kedua tangnnya kini meraih tangan permaisuri yang lain, “Bagaimana kalau Fei Fei menikah kakakmu?” Alis permaisuri Xianmu merajut, wajahnya tetap tenang saat ia berkata, “Sejatinya pernikahan adalah sesuatu yang hanya di putuskan oleh orangtua. Kakak pertama adalah wanita yang baik dan penurut, jadi aku pikir dia hanya akan menuruti perkataan ayah. Selain itu, tuan muda Chu adalah pemuda yang baik. Aku rasa mereka akan baik ketika mereka bersama.” Kaisar Xian sedikit tenang ketika ia menatap mata permaisuri yang jernih, “Jadi apa permaisuri setuju jika bocah tengik Fei Fei menjadi adik iparmu? Sejujurnya, bocah tengik itu sudah mendatangiku sebulan yang lalu untuk memberinya surat nikah. Tapi aku menolaknya karena merasa ia masih harus belajar ke Goguryeo. Aku tidak pernah mengungkit masalah ini pada permasuri karena aku berpikiran bahwa Fei Fei hanya main-main. Mengingat dia adalah tuan muda terpandang, aku pikir itu hanya cinta sesaat. Tapi siapa yang menyangka, anak itu benar-benar dibuat gila oleh kakakmu. Dia benar-benar datang padaku sebulan kemudian hanya untuk meminta surah nikah.” Permaisuri Xianmu tersenyum, “Itu benar-benar lucu sekali. Aku tidak menyangka hal itu benar-benar terjadi. Lalu apa yang mulia akn menginzinkan tuan muda menikahi kakakku? Sejatinya aku tau kekhawatiran kaisar, pernikahan bangsawan pasti akan berimbas pada politik. Dan jika tuan muda Chu menikahi kakakku, maka dengan kekuatan yang dimiliki Chu Fu, kekuatan fraksi barat akan semakin bertambah. Tapi aku yakin, ayahku adalah orang yang baik. Jadi kaisar tidak perlu khawatir.” Kaisar Xian benar-benar terkejut ketika ia mendengar perkataan permaisuri Xianmu itu. Kaisar Xian mengetahui betul kecerdasaan istrinya itu, tapi ia benar-benar tidak menyangka bahwa permasurinya itu mengetahui kekawatirannya sebesar itu. Jadi kaisar Xian hanya bisa tersenyum dan menenangkan Permaisuri Xianmu dengan berkata, “Aku mengerti. Aku akan memberikan pengumaman pernikah ketika pengangkatan Fei Fei menjadi menteri kesehatan besok. Hari esok telah tiba, karena ingin membuat sebuah pengumuman penting, maka kaisar Xian secara khusus menyiapkan pesta di istana. Semua keluarga pejabat mendapatkan undang. Toko pakaian dan perhisaan penuh sesak karena para putri-putri pejabat itu ingin tampil maksimal di acara yang jarang dilaksankan oleh keluarga kekaisara itu. Hingga sore hari menjelang malam, kereta kuda tidak pernah berhenti parkir di depan gerbang istana Weiyang. Cao Xiao yang biasanya tidak menyukai keramaian mau tidak mau harus tetap menghadiri acara itu. Ia bersama sang adik Cao Hua tiba di istana Weiyang dengan penampilan elegan. Karena kecantikan putri keluarga Cao itu sudah terkenal, maka tidak bisa di pungkiri lagi Cao Xiao dan Cao Hua menjadi pusat perhatian. “Mereka berdua benar-benar keindahan. Aku tidak yakin mereka adalah manusia fana.” Ujar salah seorang pemuda bangsawan yang juga menghadiri pesta itu. Salah seorang pemuda bergabung dan berbicara dengan santai, “Andai saja nona kedua tidak menikah dengan kaisar, maka pemandangan ini pasti lebih menakjubkan.” Pemuda yang lain setuju dan berkata, “Tuan muda benar. Permaisuiri bahkan sangat cantik, dia benar-benar seorang dewi. Tapi alangkah baiknya untuk kita menjaga mulut kita, atau kepala kita akan terpisah dari tubuh kita kerena menginginkan sesuatu yang bukan milik kita.” Para tamu undangan segera memasuki aula istana. Para pejabat mengambil barisan kedua untuk duduk, sementara menteri dan pejabat tinggi istana berada di barisan terdepan. Para putra dan putri bangsawan mengambil barisan ketiga, sementara anggota keluarga kekaisaran duduk di tempat khusus. Dari kejauhan, Chu Fei Yang sudah rapi dan tampan selalu menjadi pusat perhatian para gadis. Tapi tatapannya tidak pernah berpidah dari Cao Xiao, Cao Xiao yang menyadari hal ini hanya bisa berpura-pura tidak melihat tuan muda Chu itu. Sementara itu, beberapa saat kemudian kaisar Xian dan permaisuir Xianmu tiba. Mereka berdua secara harmonis saling berpegangan tangan sebelum akhirnya kedunya duduk di singgasana mereka. Ketika melihat sesuatu yang lebih menarik dari seorang Chu Fei Yang datang, para gadis seketika mengalihkan pandangannya pada kaisar Xian yang terlihat sangat tampan dengan jubah naganya. Tetapi perlakuan romantic kaisar Xian kepada permaisuri Xianmu seketika membuat para gadis itu menundukkan kepala. Mereka hanya bisa menelan pil pahit ketika mereka mengetahui bahwa permaisuri Xianmu yang terkenal itu benar-benar wanita yang sangat cantik. “Tidak aneh kaisar Xian sangat mencintai permaisuri. Dia benar-benar seorang dewi.” Ujar salah seorang gadis. Gadis lain tidak bisa menyembunyikan perasaan irinya ketika ia melihat kecantikan permaisuri Xianmu, tapi ia juga tidak menolak mengakui bahwa ia kagum pada wanita yang tengah memakai hanfu mewah bersulamkan burung phoenix itu. Mata gadis itu penuh kekaguman saat ia berkata, “Dia sangat cantik sekali. Kita bahkan bukan tandingan dari nona Cao Xiao dan nona Cao Hua, bagaimana mungkin kita menjadi tanding permaisuiri Xianmu?” Para tamu undangan seketika berdiri untuk memberi hormat, “Salam kepada yang mulia kaisar dan yang mulia permaisuri.” Kaisar Xian memberikan arahan agar para tamu undangan duduk, “Silahkan semuanya duduk. Karena ini adalah hari yang berbahagia, maka aku akan langsung saja. Pesta ini sengaja aku adakan untuk menyambut kedatangan tuan muda Chu. Walau pun dia adalah adik sepupuku, tapi aku tidak pernah memanjakannya. Aku mengirimnya ke Gogureyeo karena aku ingin mempersiapkannya sebagai menteri kesehatan. Dengan kata lain aku akan mengkat tuan muda Chu Fei Yang sebagai menteri kesehatan yang baru dan menggantikan tuan Chu.” Mendengar pengumuman ini, semua mata langsung tertuju pada Chu fei Yang. Semua tamu undangan bertepuk tangan ketika Chu fei Yang bersamaan menerima dekrit kaisar ini. Chu Fei Yang berlutut di depan kaisar Xian, “Hamba akan melaksanakan tugas ini dengan baik.” Kaisar Xian mengangguk puas, tapi Chu Fei Yang tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Jadi sebelum kaisar Xian membuka mulutnya untuk mengumumkan pernikahan Chu Fei Yang dan Cao Xiao, Chu Fei Yang dengan jantan membuka mulutnya terlebih dahulu. “Chu Fei Yang meminta kepada yang mulia kaisar untuk memberikanku restu untuk menikahi nona tertua kelurga Cao, nona Cao Xiao.” Ujar Chu Fei Yang. Ucapan Chu Fei Yang itu seketika membuat para tamu undangan tertegun. Selain itu para gadis yang sudah menaruh hati pada Chu Fei Yang tampak sangat kecewa ketika mereka mendengar pujaan hati mereka sudah memiliki orang yang lain dihatinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN