Kaisar Xian tengah berada di paviliun pribadinya saat Chu Fei Yang tiba-tiba muncul dan menampakkan dirinya. Chu Fei Yang berjalan mendekat ke paviliun dan disambut hangat oleh kasim kepercayaan kaisar Xian.
“Yang mulia kaisar, tuan muda Chu disini untuk bertemu anda.” Kasim Li mengumumkan kedatangan Chu Fei Yang.
Suara tua kasim Li itu bergema hingga menusuk ke dalam ruangan. Kaisar Xian dengan antusias berdiri dari tempat duduknya ketika ia memberikan balasan, “Biarkan dia masuk.”
Chu Fei Yang memasuki ruangan paviliun, ia sangat sopan dan langsung bersujud untuk memberikan penghormatan pada kaisar Xian. Tapi kaisar Xian tidak tinggal diam, dia menggapai tubuh Chu Fei Yang dan memeluknya.
“Bocah tengik, akhirnya kau kembali.” Ujar kaisar Xian.
Chu Fei Yang akhirnya kembali memunculkan sifat aslinya, ia segera batuk berkali-kali dan berusaha melepaskan pelukan kaisar dinasti Han itu, “Aiya kaisar, posisi ini sangatlah canggung. Orang akan mengira kita berdua lengan potong, jangan bersikap seperti ini, anda membuatku takut.”
Mendengar pidato dari Chu Fei Yang itu, kaisar Xian hanya mendengus dan menyuruh pelayannya menyiapkan teh dan kudapan untuk Chu Fei Yang. Sementara itu Si Zhui yang menyaksikan pelukan kedua kakak beradik itu berakhir segera membuka mulut untuk menyapa Chu fei Yang dengan ramah, “Bagaimana kabar tuan muda Chu?”
Chu Fei Yang melirik Si Zhui dengan tatapan penuh kasih, “Aku baik, hiya kau sekarang bertambah tampan dan mempesona Si Zhui. Ah iya, aku punya hadiah untukmu, aku akan memberikannya padamu nanti.”
Si Zhui sangat tersanjung dengan kata-kata Chu Fei Yang itu. Ia tidak pernah mengira sebelumnya bahwa hanya dalam waktu satu bulan Chu Fei Yang yang terkenal karena kejahilannya itu bisa berubah menjadi sedikit lebih dewasa.
“Terima kasih atas hadiah yang sudah tuan muda Chu berikan. Aku akan sangat menghargainya.” Ujar Si Zhui.
Kaisar Xian memindahkan tatapannya dari Si Zhui ke Chu Fei Yang, lirikannya terus berpindah-pindah sampai mereka berdua akhirnya selesai berbicara. Melihat keakraban antara kedua pemuda itu, kaisar Xian merasa hanya sebagai orang ketiga. Si Zhui dan Chu Fei Yang bahkan berbicara cukup lama dan saling memandang satu sama lain, ini tidak seperti mereka berdua tengah berada di antara kaisar.
“Apakah kalian sudah selesai berbicara? Ini adalah kali pertama seorang kaisar di perlakukan seperti ini. Apakah Fei Fei dan Si Zhui sudah bosan hidup.” Ujar kaisar Xian sembari memainkan jari-jairnya di atas cangkir the.
“Si Zhui tidak berani! Si Zhui bersalah, mohon kaisar hukum.” Ujar Si Zhui secara tiba-tiba. Ia terus membungkuk untuk memohon ampunan.
Kaisar Xian tidak bisa tidak mengolok-ngolok Si Zhui, dia cukup puas akan reaksi pemuda ini. Sikap kaku dan kunonya tidak pernah berubah. Chu Fei Yang yang lebih modern tentu saja tidak akan dengan mudah terpengaruh, ia hanya menatap kasihan pada Lan Si Zhui dan berkata, “Menikahlah, jangan menghabiskan hidupmu bersama kaisar.”
Kaisar sedikit melotot ketika mendengar ucapan adik sepupunya yang mulai melupakan etiket itu. Tapi Chu Fei Yang segera memperbaiki ucapannya, “Ahehheh, maksudku..kau juga harus menikah dan berkeluarga. Jika kau terus berada disamping kaisar dan tidak menikah, maka akan timbul rumor. Orang lain akan beranggapan bahwa kau adalah lengan potong.”
Nada bicara Chu Fei Yang sangat tenang saat ia mengatakan hal ini, tapi membuat Si Zhui menelan ludahnya, “Hamba tidak berani! Hidup hamba milik yang mulia kaisar.”
Chu Fei Yang segera mengabaikan respon dingin Si Zhui itu, tatapannya kembali serius saat ia menagih janji kaisar padanya. Janji yang sebulan lalu mereka sepakati, “Yang mulia, hamba ini tidak akan berbelit-belit lagi. Hamba akan menagih janji anda.”
Kaisar Xian tentu saja tidak pernah lupa akan janjinya untuk menikahkan Chu fei Yang dengan nona Cao Xiao. Tapi sebelum itu, kaisar Xian terlebih dahulu menagih upah yang harus di bayar Chu fei Yang, “Kau tenang saja, ucapanku tidak akan pernah aku tarik. Sebaliknya, kau harus memberiku oleh-oleh terlebih dahulu.”
Chu Fei Yang tersenyum santai saat mendengar kata ‘oleh-oleh’ dari mulut kaisar Xian itu. Chu Fei Yang yang cerdas tau betul bahwa maksud dari kata-kata itu bukanlah sebuah barang mewah ataupun mahal, ia tau bahwa kaisar Xian bisa memiliki semua hal yang berada di bawah langit ini. Oleh-oleh yang dimaksud adalah hasil investigasi dan penyelidikan Chu Fei Yang terkait racun yang telah merenggut nyawa saudaranya, kaisar Liu Bian.
“Yang mulia tenang saja, aku tidak akan berani menampakkan wajahku yang tampan ini tanpa adanya hasil.” Chu Fei Yang mengeluarkan kotak kayu yang terbungkus dengan sutra berwarna hitam dan meletakkan kotak itu di atas meja.
Kaisar Xian hanya memperhatikan ketika Chu Fei Yang membuka kain itu hingga kemudian tangan rampingnya membuka kota kayu. Ada dua benda yang ada di dalam kotak kayu itu, yang pertama adalah gulungan kertas dan yang kedua adalah botol kecil yang mencurigakan.
“Ini, silahkan kaisar buka.” Chu Fei Yang menyerahkan gulungan kertas itu pada kaisar Xian.
Di dalam gulungan kertas itu terdapat tulisan hanja yang pada mulanya berasal dari hanzi, sehingga kaisar Xian tidak mengalami kesulitan dalam membaca karekter huruf yang tertulis di gulungan itu. Kaisar Xian membaca dengan teliti.
“Ini…” Kiasar Xian sepertinya menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya di atas kertas itu.
Chu Fei Yang menyesap tehnya dan membiarkan the itu turun ke perutnya sebelum ia berbicara dengan suara yang tenang, “Benar, ini adalah daftar pemasok dan pembeli racun. Seperti yang kaisar tau, bahwa racun ini sangat sulit untuk didapatkan. Dan oleh karena itu stocknya sangat terbatas, di Goguryeo hanya ada dua tempat untuk mendapatkannya. Yang pertama di rumah sakit kerajaan dan yang kedua di sebuah apotek besar di ibu kota Gogureyo. Selain itu, bahan-bahan yang di gunakan sangat langkah, oleh karena itu sangat sulit untuk membuatnya.”
Kaisar Xian mendengarkan ucapan Chu Fei Yang dengan saksama, ia kemudian bertanya, “Akan sangat sulit untuk mendapatkan racun ini dari istana. Aku juga yakin bahwa pihak istana tidak akan memberikannya pada siapa pun. Jadi hanya ada satu kemungkinan.”
Chu Fei Yang selalu merasa takjub dengan pola pikir kakak sepupunya itu. Kaisar Xian yang sejatinya terkenal cerdas tentu saja akan sangat mudah menelan kata-kata Chu Fei Yang itu.
“Kaisar benar, jadi hanya apotek itu saja yang tersisa. Menurut Si Zhun yang dekat denganku, kerajaan Goguryeo menggunakan racun itu untuk membunuh pelayan atau pejabat yang melakukan kejahatan. Tapi alasan mengapa apotek besar itu menjualnya aku masih tidak tau. Tapi berdasarkan gulungan yang aku curi dari apotek ini, bisa dipastikan bahwa pembeli racun itu semua berasal dari kalangan bangsawan. Mengingat harga racun ini bernilai ratusan ribu tael perak, maka akan sangat sulit bagi kaum menengah untuk membelinya.” Ujar Chu Fei Yang dengan hati-hati.
Kaisar Xian menganalisis gulunganyang berisi nama-nama pembeli racun itu dengan saksama sebelum akhirnya ia mendapatkan fakta baru. Chu Fei Yang sejauh ini hanya memperhatikan gerakan kaisar Xian, dia benar-benar ingin mengetahui kejelian dari kakak sepupunya itu. Tanpa disangka, dugaan Chu Fei Yang benar. Kaisar Xian membuka bibir tipisnya dan berbicara, “Berdasarkan catatan ini ada dua orang yang membeli racun sebelum perang melawan Riben terjadi. Orang pertama bermarga Hwang dan orang kedua bermarga Cho. Kedua orang ini merupakan orang asli Goguryeo bukan?”
Chu Fei Yang sedikit kecewa dengan analisis kaisar Xian yang berhenti sampai disitu. Tapi itu sudah merupakan hasil terbaik, mengingat marga setiap negara di timur berbeda. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kaisar Xian sangatlah luas dan dalam. Chu Fei Yang memberikan senyuman bangga sebelum akhirnya berbicara, “Analisis Biaoge benar delapan puluh persen dan salah dua puluh persen.”
“Apa alasanmu mengatakan hal itu?” Kaisar Xian bertanya secara acuh tak acuh.
Chu Fei Yang tersenyum licik, “Kedua orang itu memang memiliki marga Goguryeo, tapi apakah marga seseorang adalah hal yang paten. Seseorang bisa saja merubahnya, aku sudah melidiki lebih jauh. Orang bernama Hwang ini adalah kepala militer di kerjaan Goguryeo dan itu sudah bisa dipastikan bahwa ia membeli racun ini untuk keperluan perang. Selain itu, mengingat negara kita tidak pernah berperang dengan Goguryeo maka akan sangat mustahil mereka membelinya untuk membunuh kaisar Liu Bian.”
“Mereka juga tidak akan menjualnya ke Riben karena aku tau betul hubungan diplomasi kedua negara itu sangatlah buruk.” Kaisar Xian menambahkan analisisnya.
Chu Fei Yang cukup puas saat ini, ia kemudian bersuara lagi, “Seperti yang diharapkan anda memang cerdas kaisar. Lalu mengenai orang kedua, dia bermarga Cho, nama lengkapnya adalah Cho Pil Suk. Aku sudah melakukan penyelidikan terhadap orang ini dan tidak ada bangsawan ibu kota yang bernama Cho Pil Suk. Melihat daftar pembeli, semuanya berasal dari wilayah ibu kota. Jadi akan sangat mudah untuk menggali informasi ini. Selain itu mari kita kaitkan semua ini dengan para anggota fraksi. Fraksi barat adalah fraksi yang memiliki hubungan erat dengan dinasti Goguryeo, aku melihat sesuatu yang aneh tapi aku tidak berani menyimpulkannya. Selama aku berada di Goguryeo perdana menteri fraksi barat, Cao Pi selalu ada di Goguryeo. Aku tidak mau menuduhnya lebih lanjut, hanya saja catatan ini akan membuktikan semuanya.”
Sekali lagi Chu Fei Yang mengeluarkan catatan dari lengan bajunya, “Lihatlah.”
Kaisar Xian membaca catatan itu dengan hati-hati, matanya menyipit dan menunjukkan amarah yang besar, “Cao Pi menggunakan nama lain ketika ia memasuki Goguryeo.”
Chu Fei Yang mengangguk, “Kaisar benar. Aku mencuri ini dari kantor departemen administrasi. Kaisar juga bisa melihat ini di tandai dengan stempel jadi ini sudah bisa dipastikan keasliannya. Selain itu ini adalah stempel dari perdana menteri Cao Pi sendiri. Ini memang sedikit menyulitkan, melihat bahwa Cao Pi adalah putra haram dari Cao Cao.”
Kaisar Xian sekali lagi terkejut mendengar hal fakta baru ini. Apakah Cao Pi benar-benar putra haram Cao Cao? Kenapa bisa fakta sepenting ini terlewatkan olehnya”