Kaisar dinasti Han kini telah resmi berganti. Dengan adanya penobatan kaisar baru, maka semua rakyat dinasti Han menyambut dengan suka cita kaisar baru mereka.
Pangeran Liu Xie yang sejatinya adalah adik mendiang kaisar Liu Bian, kini naik tahta dan memegang tampuk kekuasaan.
Rakyat begitu menantikan kemakmuran yang di janjikan oleh kaisar Xian ini. Benar saja, sejak penobatannya pangeran Liu Xie tidak lagi menyandang gelar “Wangye." Semua orang kini memanggilnya dengan sebutan “Kaisar Xian."
Kecerdasan dan kebijakan Kaisar Xian sudah sejak lama diketahui oleh rakyat. Selain wajah tampan dan seni bela dirinya yang tersohor, Kaisar yang baru saja naik tahta ini juga terkenal akan kecerdikannya dalam memimpin. Hal ini terbukti ketika kaisar Xian berhasil memecahkan masalah-masalah pemerintahan sewaktu ia masih bergelar “Wangye."
Di lain sisi, Cao Jie yang dulunya dikenal dengan sebutan “Wangfei," kini berubah menjadi seorang permaisuri dengan gelar “Xianmu”. Permaisuri Xianmu, begitulah semua orang memanggilnya sekarang.
Walau kini telah menjadi wanita nomor satu di dinasti Han, ia masihlah Cao Jie yang baik hati dan polos.
Istana Fenghuang adalah tempat di mana Cao Jie kini tinggal. Itu adalah istana khusus permaisuri. Permaisuri sendiri memiliki tugas yang tidak kalah beratnya dengan kaisar. Wanita dengan gelar ‘permaisuri’ haruslah bisa mengendalikan dan menstabilkan istana bagian dalam (Harem).
Selain itu seorang permaisuri harus bisa memiliki kasih sayang yang patut di contoh oleh wanita lain. Banyak yang menginginkan posisi ini, ribuan wanita di negeri ini berambisi untuk duduk di singgasana phoenix. Tapi mereka sesungguhnya tidak akan pernah mengerti bagaimana kesulitan yang akan mereka hadapi ketika mereka duduk di singgasana phoenix. Mereka akan berharap jika hidup dan menikah dengan keluarga biasa akan lebih membahagiakan.
(Phoenix adalah simbol dari permaisuri)
Hari ini, permaisuri Xianmu berniat untuk mengunjungi janda permaisuri agung. Sejak penobatannya, ia belum sempat untuk memberikan hormat pada nenek kaisar Xian itu.
Permaisuri Xianmu tetaplah seorang Cao Jie yang selalu terburu-buru dan sedikit ceroboh, tanpa memperhatikan langkahnya, ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju istana janda permaisuri agung.
MianMian kembali mengingatkan sembari berusaha menyesuaikan langkahnya dengan langkah permaisuri Xianmu, “Yang mulia permaisuri, tolong jangan terburu-buru. Anda bisa jatuh nanti…"
Permaisuri Xianmu tidak mengurangi kecepatannya, ia berbicara pada Mian Mian, “Aiya, MianMian cepatlah. Aku harus segera menemui nenek kekaisaran. Dia pasti kesepian karena aku belum menemuinya selama beberapa hari ini.”
Di tengah perjalanan, permaisuri Xianmu tidak sengaja melihat Chu Fei Yang yang juga sedang terburu-buru. Langkah permaisuri Xianmu terhenti begitu Chu Fei Yang menghampirinya, “Salam kepada yang mulia permaisuri Xianmu.”
Permaisuri Xianmu masih terangah-engah, “En, aku..”
MianMian segera menarik lengan baju permaisuri Xianmu dan memberikan kode, “Yang mulia, tolonglah jaga sikap anda.”
Permaisuri Xianmu segera mengerti ucapan MianMian itu. Dia bukan lagi Wangfei pangeran, dia sekarang adalah ibu negara. Jadi sikap dan tingkah lakunya haruslah mencerminkan sosok yang baik dan anggun.
Permaisuri Xianmu tersenyum dan menjawab Chu Fei Yang dengan suara lembut, “Kemana tuan muda Chu akan pergi? Sepertinya tuan muda terburu-buru.”
Chu Fei Yang, “Hamba akan menemui janda permaisuri agung untuk memeriksa kesehatannya.”
Ekspresi tenang permaisuri Xianmu berubah seketika, wajahnya pucat dan penuh kekhawatiran, “Apa nenek kekaisaran sakit?’
Chu Fei Yang dengan tenang menjawab, “Yang mulia permaisuri jangan khawatir. Ini hanyalah pemeriksaan mingguan. Yang mulia janda permaisuri agung hanya sedikit kelelahan dan hamba akan kesana untuk memberinya tonik.”
“Kebetulan aku juga akan kesana. Ayo kita kesana bersama-sama.” Ujar Cao Jie.
Chu Fei Yang sedikit ragu untuk menerima tawaran permaisuri Xianmu, tapi ia tidak mungkin juga bisa menolaknya. Maka dengan keraguan Chu Fei Yang mengikuti permaisuri dan berjalan di belakangnya.
Selang beberapa saat rombongan permaisuri Xianmu sampai di depan istana janda permaisuri agung. Dari kejauhan, permaisuri Xianmu melihat rombongan kaisar Xian, ia segera mendekat dan memberi salam pada kaisar Xian.
“Hormat pada yang mulia kaisar Xian.” Ujar semua rombongan permaisuri Xianmu.
Kaisar Xian tersenyum dengan hangat, ekspresinya tenang ketika kedua tangannya masih berada dibelakang punggungnya, “Permaisurku, juga disini rupanya.”
Permaisuri Xianmu membalas, “Benar kaisar. Aku berniat mengunjungi nenek kekaisaran.”
Chu Fei Yang yang sedari tadi diam kali ini melangkah maju untuk memberi hormat pada kaisar Xian, “Chu Fei Yang menyapa yang mulia.”
Kaisar Xian tertawa, “Fei Fei apa yang kau lakukan kali ini?”
Chu Fei Yang terlihat tidak senang ketika sepupunya itu memanggilnya dengan sebutan Fei Fei. Tapi Chu Fei Yang hanya bisa menelan rasa jengkelnya dan berkata, "Hamba datang untuk memeriksa janda permaisuri agung.”
Pertanyaan yang sama keluar dari mulut kaisar Xian, “Apakah nenek kekaisaran…”
Tapi sebelum menyelesaikan perkataannya itu, Chu Fei Yang langsung menyela, “Janda permaisuri agung baik-baik saja. Beliau tidak sakit, hamba datang hanya karena ini adalah pemeriksaan mingguan.”
Cara Chu Fei Yang dalam merespon kaisar Xian ini membuat suasana sedikit canggung. Si Zhui menyela, “Tuan muda, anda seharusnya lebih sopan pada kaisar Xian.”
Chu Fei Yang segera menyadari posisinya. Entah kemana pikirannya melayang selama ini? Tapi ia benar-benar lupa akan status kakak sepupunya itu. Chu Fei Yang yang telah terbiasa bersikap kurang sopan pada kaisar Xian, sejenak melupakan etiketnya. Ia segera bersujud dan berbicara, “Ampuni hamba kaisar, hamba benar-benar tidak berniat untuk…”
Kaisar Xian tersenyum, dia hanya bisa berbicara, “Ini adalah pelanggaran, aku seharusnya menghukummu. Tapi karena kau sudah membantu menjaga kesehatan nenekku maka aku akan mengampunimu.”
Chu Fei Yang akhirnya bisa bernafas lega, ia segera tersenyum dan kembali berdiri, “Yang mulia kaisar benar-benar baik hati. Hamba berterimakasih atas kebaikan kaisar.”
Bukan sikap seorang kaisar Xian yang dulunya terkenal sangat jahil jika ia melewatkan kesempatan ini untuk mempermainkan adik sepupunya itu. Kaisar Xian menambahkan, “Ah sepertinya aku berubah pikiran..”
Chu Fei Yang membuka matanya lebar-lebar, wajahnya yang tampan langsung berubah warna menjadi pucat, “Ah? Maksud kaisar apa?”
Kaisar Xian meledek, “Salin kitab Buddha sebanyak 100 kali. Ah, kau harus melakukannya di paviliun ku. Si Zhui akan mengawasimu.”
Chu Fei Yang melongo, wajahnya penuh penderitaan, “Aiya, kaisar…”
Permaisuri Xianmu hanya tertawa melihat hubungan kaisar Xian dengan adik sepupunya itu yang begitu lucu. Begitu hukuman Chu Fei Yang telah di tentukan, maka kaisar Xian, permaisuri Xianmu, dan juga Chu Fei Yang segera masuk ke ruangan janda permasuri agung.
*/
Sementara itu di sisi lain istana Weiyang, tepatnya di kantor fraksi barat, situasi terlihat begitu ramai. Dari luar ruangan terdengar suara tawa dan pujian yang begitu menggelegar. Suara tawa yang terdengar datang dari mulut para anggota fraksi barat.
Para anggota fraksi barat terlihat sedang bahagia, dalam ruangan yang penuh dengan para pejabat fraksi barat itu juga terlihat panglima Cao Cao.
Panglima Cao Cao yang sebelumnya menjabat sebagai panglima perang, kini telah mengubah haluannya. Ia sekarang bernaung dibawah fraksi barat, tidak hanya sebagai anggota, tapi sebagai ketua.
Hal ini tidak diragukan lagi, sebelum menjadi ketua fraksi barat, keluarga panglima Cao Cao sendiri adalah penguasa fraksi ini. Dalam sejarah menyebutkan bahwa semua pemimpin fraksi barat berasal dari klan Cao.
“Selamat untuk tuan Cao Cao, sekarang tuan telah menjadi ayah mertua dari Kaisar. Ini merupakan sebuah berkah bagi fraksi barat.” Ujar salah seorang tetua fraksi barat.
“Anda terlalu melebih-lebihkan, tapi aku mengucapkan terima kasih.” Balas panglima Cao Cao.
Seorang wakil menteri pertahanan yang juga anggota fraksi barat juga ikut berbicara, “Aku yakin fraksi barat kita ini akan semakin kuat jika permaisuri mengandung seorang putra mahkota.”
Semua orang tertawa dan mengiyakan ucapan wakil menteri pertahanan ini. Hal ini memang benar, memiliki seorang penerus yang berasal dari garis keturunan fraksi barat tentu saja akan membawa keuntungan yang besar untuk fraksi itu.
Apalagi kaisar Xian terlihat begitu mencintai permaisuri Xianmu, jadi bukan hal yang mustahil untuk hal ini terjadi.
*/
Di istana janda permaisuri agung terlihat Chu Fei Yang yang tengah sibuk memeriksa kondisi janda permaisuri agung. Chu Fei Yang tidak mengatakan apa-apa, ia hanya fokus memeriksa denyut nadi janda permaisuri dan mengangguk beberapa kali.
Kaisar Xian yang tidak sabar menunggu Chu Fei Yang berbicara segera menegurnya, “Katakanlah sesuatu. Kenapa kau jadi pendiam sekarang? Bukankah Fei Fei kita ini sangat cerewet.”
Mendengar kaisar Xian meledek dirinya lagi, Chu Fei Yang hanya bisa menggigit bibir bawahnya sembari berkata, “Hamba takut salah berkata dan membuat kaisar marah. Hamba akan menyelesaikan diagnosa hamba terlebih dahulu.”
Mendengar hal ini permaisuri Xianmu tidak bisa tidak berkomentar, ia berbicara dengan lembut, “Kaisar, biarkan tuan muda Chu bekerja. Dan juga tuan muda Chu, tolong untuk lebih memahami kaisar. Yang Mulia melakukan hal seperti itu karena kaisar menyayangimu."
Chu Fei Yang ingin menampar dahinya ketika dia mendengar ucapan permaisuri Xianmu itu. Ia kemudian tertawa dengan canggung, “Kalau begitu hamba benar-benar berterimakasih atas kasih sayang kaisar.”
Kaisar Xian mendengus, “Hmmph, siapa yang menyayanginya? Kau sudah terlalu tua untuk aku sayangi, aku akan segera menikahkanmu. Bersiaplah untuk menikah, Si Zhui akan membantumu mencari gadis bangsawan yang baik hati.”
Chu Fei Yang memutar bola matanya, ia bergumam, “Kenapa kaisar tidak menikahkan Si Zhui terlebih dahulu…”
Kaisar Xian mendengar bisikan Chu Fei Yang itu dan segera berseru, “Kau bilang apa tadi?”
Melihat pertikaian kedua saudara ini janda permaisuri agung segera menyela, “Sudahlah, kalian anak muda masih akan bertengkar di depan orang tua ini? Kaisar, jangan terlalu marah pada adik sepupumu ini. Fei Fei masih muda, biarkan dia merawat nenek ini.”
Kaisar Xian cemburu mendengar neneknya membela Chu Fei Yang, ia segera berkata, “Aiya, nenek kekaisaran jangan membela bocah ini. Dia sangat licik.”
Janda permaisuri agung tertawa dan seketika mengalihkan topik, “Aku mengundang Fei Fei kemari karena ia harus memeriksa nenek tua ini. Tapi ini adalah rencana langit, permaisuri dan kaisar datang secara bersamaan. Jadi orangtua ini akan menyuruh Fei Fei untuk memeriksa kesehatan permaisuri dan kaisar.”
Permaisuri Xianmu terkejut, ia terkekeh sebelum akhirnya menjawab, “Nenek, aku tidak apa-apa. Aku sangat sehat.”
Kaisar Xian juga menambahkan, “Begitu pula cucu ini. Cucu ini sangat sehat, nenek tidak perlu khawatir.”
Chu Fei Yang yang mendengar jawaban kompak pasangan kekaisaran ini merasa ingin memuntahkan darah. Mereka berdua memang tidak memahami maksud dari janda permaisuri agung.
Chu Fei Yang yang jauh lebih kompeten di bidang medis segera berbicara mewakili janda permaisuri agung, “Aiya. Yang Mulia Kaisar dan permaisuri, maksud dari janda permaisuri agung adalah aku harus memeriksa kesiapan tubuh kalian untuk memberikan negeri ini putra mahkota.”